Cara Mudah Menghitung PPh 21 Terutang: Kamu Jago Nih!

Pajak penghasilan (PPh) 21 memang sering bikin pusing dan bikin alis berkerut. Bagaimana enggak, rumus matematika yang rumit kayak itu bikin kita minta ampun. Tapi tenang, jangan panik dulu! Di artikel ini, kita bakal kasih tau kamu cara hitung PPh 21 terutang dengan mudah. Siap? Ayo kita mulai!

Pahami Nilai Penghasilan Bruto

Yang pertama kamu perlu tahu adalah berapa nilai penghasilan bruto yang kamu terima. Nah, ini termasuk gaji pokok, tunjangan, bonus, dan segala macam uang tambahan yang kamu terima dari perusahaan atau sumber penghasilan lainnya.

Kurangi Penghasilan Kena Pajak Tidak Tetap

Setelah kamu tahu nilai penghasilan bruto, sekarang kurangi semua tunjangan atau penghasilan kena pajak yang tidak tetap. Misalnya tunjangan keluarga, tunjangan pendidikan, atau tunjangan kesehatan. Nah, yang tersisa inilah yang disebut dengan penghasilan neto.

Hitung Penghasilan Bersih Setahun

Nah, sekarang saatnya kita hitung penghasilan bersih setahun. Caranya gampang banget! Kamu tinggal mengkalikan penghasilan neto per bulan dengan 12 bulan dalam setahun.

Ambil Tahun Kalender

Sekarang, perhatikan tahun kalender yang sedang berjalan. Mengapa ini penting? Karena tarif PPh 21 berbeda-beda setiap tahunnya, jadi kamu perlu tahu tarif pajak yang berlaku saat ini.

Gunakan Tabel Tarif PPh 21

Kini saatnya kita menggunakan tabel tarif PPh 21. Di sini, kamu akan menemukan berbagai kisaran besaran penghasilan yang berbanding dengan jumlah tarif pajak yang harus kamu bayar. Cari tarif yang sesuai dengan penghasilan bersih setahun kamu tadi.

Hitung Pajak Terutang

Langkah terakhir, kita tinggal mengalikan penghasilan bersih setahun dengan tarif pajak yang sesuai. Hasil perkalian itu adalah pajak penghasilan yang kamu harus bayar per tahunnya, alias PPh 21 terutang.

Voila! Kamu sudah sukses menghitung PPh 21 terutang dengan santai. Semoga artikel ini membantu kamu menghadapi reruntuhan rumus matematika itu. Ingat, dengan mengerti cara hitung ini, kamu bisa mengatur keuangan dengan lebih baik dan menghindari masalah pajak di masa depan. Selamat berhitung!

Apa itu PPh 21?

Pajak Penghasilan (PPh) 21 adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak atas penghasilan yang diterima dalam bentuk gaji atau upah. Biasanya, PPh 21 dipotong langsung oleh pemberi kerja atau instansi yang membayar gaji atau upah. PPh 21 merupakan salah satu jenis pajak penghasilan yang paling dikenal dan sering dibayarkan oleh banyak karyawan di Indonesia.

Tips Menghitung PPh 21 Terutang

Untuk menghitung PPh 21 terutang, ada beberapa langkah yang harus diikuti. Berikut ini adalah tips menghitung PPh 21 terutang dengan penjelasan yang lengkap:

1. Menghitung Penghasilan Bruto

Langkah pertama adalah menghitung penghasilan bruto atau penghasilan kotor yang diterima oleh karyawan dalam suatu periode tertentu. Penghasilan bruto dapat mencakup gaji pokok, tunjangan, bonus, komisi, dan segala bentuk penghasilan lainnya yang diterima oleh karyawan.

2. Menghitung Penghasilan Neto

Setelah menghitung penghasilan bruto, langkah berikutnya adalah menghitung penghasilan neto atau penghasilan bersih yang telah dikurangi dengan beberapa potongan seperti tunjangan keluarga, iuran pensiun, dan biaya jabatan.

3. Menghitung Tarif PPh 21

Setelah mendapatkan penghasilan neto, langkah selanjutnya adalah menghitung tarif PPh 21. Tarif PPh 21 yang dikenakan tergantung pada jumlah penghasilan dan status pernikahan dari karyawan. Tarif PPh 21 biasanya berdasarkan pada peraturan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

4. Menghitung PPh 21 Terutang

Setelah mengetahui tarif PPh 21 yang berlaku, langkah terakhir adalah menghitung jumlah PPh 21 terutang. Caranya adalah dengan mengalikan penghasilan neto dengan tarif PPh 21 yang berlaku. Jumlah yang dihasilkan adalah jumlah PPh 21 yang harus dibayarkan oleh karyawan.

Kelebihan Cara Menghitung PPh 21 Terutang

Terdapat beberapa kelebihan dalam cara menghitung PPh 21 terutang. Salah satu kelebihannya adalah kemudahan dalam memastikan bahwa pajak yang harus dibayarkan oleh karyawan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah disebutkan di atas, karyawan dapat mencapai kewajiban pajak mereka dengan tepat. Selain itu, cara ini juga dapat membantu karyawan untuk mengontrol dan mengatur keuangan mereka dengan lebih baik.

FAQ 1: Apa yang dimaksud dengan tunjangan keluarga?

Tunjangan keluarga adalah tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang memiliki tanggungan keluarga. Tunjangan ini bertujuan untuk membantu karyawan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, seperti biaya hidup, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Tunjangan keluarga dapat berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, tergantung pada kebijakan dan regulasi yang berlaku.

FAQ 2: Bagaimana cara menghitung biaya jabatan?

Biaya jabatan adalah potongan yang diterapkan pada penghasilan karyawan untuk menggantikan biaya yang timbul dalam melaksanakan pekerjaan. Untuk menghitung biaya jabatan, biasanya digunakan rumus yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Rumus tersebut berdasarkan pada persentase tertentu dari penghasilan karyawan. Besar persentase biaya jabatan dapat berbeda-beda tergantung pada tingkat pendapatan karyawan.

FAQ 3: Apa yang terjadi jika karyawan tidak membayar PPh 21 terutang?

Jika karyawan tidak membayar PPh 21 terutang, maka karyawan tersebut dapat dikenakan sanksi dan denda sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sanksi dan denda yang dikenakan biasanya bersifat finansial, seperti membayar bunga atas jumlah pajak yang belum dibayarkan. Selain itu, pihak pajak juga dapat melakukan pemeriksaan dan tindakan hukum lebih lanjut jika diperlukan.

Dengan memahami apa itu PPh 21, tips menghitung PPh 21 terutang, kelebihan cara hitung PPh 21 terutang, serta menjawab beberapa pertanyaan umum seputar PPh 21, karyawan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pajak yang harus mereka bayar. Penting bagi setiap karyawan untuk memahami dan memenuhi kewajiban mereka dalam membayar PPh 21 dengan tepat. Dengan melakukan hal tersebut, karyawan dapat mendukung pembangunan negara dan memastikan sistem perpajakan yang berjalan dengan baik.

Leave a Comment