Cara Menghitung PPh 21 non Karyawan: Biar Gampang dan Enggak Ribet!

Jakarta, 15 Oktober 2021 – Pajak Penghasilan (PPh) 21 non karyawan sering kali menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang. Tapi jangan khawatir, di sini kita akan membahas cara menghitung PPh 21 non karyawan dengan cara yang santai dan mudah dipahami. Jadi, siap-siap meluncurkan keberanianmu, yuk!

Sebelum kita mulai, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu PPh 21 non karyawan. PPh 21 non karyawan merupakan pajak yang dikenakan pada penghasilan yang diterima oleh bukan karyawan, seperti freelancer, pekerja lepas, atau para profesional yang bekerja mandiri.

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah menghitung penghasilan bruto bulananmu. Penghasilan bruto adalah total pendapatan sebelum dipotong pajak. Misalnya, jika total penghasilanmu selama sebulan adalah 10 juta rupiah, maka itulah penghasilan bruto bulananmu.

Setelah itu, kamu dapat mengurangi penghasilan tidak kena pajak (PTKP) yang berlaku pada tahun tersebut. PTKP merupakan pengurangan penghasilan bruto yang tidak dikenai pajak. Untuk tahun 2021, PTKP ialah 54 juta rupiah per tahun atau 4,5 juta rupiah per bulan.

Selanjutnya, hitung penghasilan neto bulananmu dengan mengurangi penghasilan bruto bulananmu dengan PTKP. Contohnya, jika penghasilan bruto bulananmu 10 juta rupiah dan PTKP adalah 4,5 juta rupiah per bulan, maka penghasilan neto bulananmu adalah 5,5 juta rupiah.

Setelah mengetahui penghasilan neto bulananmu, langkah berikutnya adalah menentukan tarif pajak yang sesuai. Tarif pajak PPh 21 non karyawan terbagi dalam beberapa kelompok, mulai dari 5% hingga 30%, tergantung pada jumlah penghasilan. Untuk mengetahui tarif pajak yang tepat, kamu dapat memeriksa tabel tarif pajak yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

yuk, cek kelompok penghasilanmu dan tentukan tarif pajakmu. Jika misalnya kamu termasuk dalam kelompok tarif pajak 15%, maka jumlah pajak yang harus kamu bayarkan adalah 15% dari penghasilan neto bulananmu.

Nah, sekarang kita sampai pada tahap akhir. Tinggal menghitung jumlah pajak yang harus dibayarkan. Kamu dapat mengalikan penghasilan neto bulananmu dengan tarif pajak yang tepat. Misalnya, jika penghasilan neto bulananmu adalah 5,5 juta rupiah dan tarif pajakmu adalah 15%, maka jumlah pajak yang harus kamu bayarkan adalah 825 ribu rupiah.

Kamu bisa melakukan perhitungan tersebut secara berkala, misalnya setiap bulan, agar tidak tertinggal atau terlambat membayar pajak dan menghindari denda. Jangan khawatir, meski terlihat rumit pada awalnya, dengan mengikuti langkah-langkah di atas, menghitung PPh 21 non karyawan sekarang jadi lebih gampang dan enggak ribet!

Demikianlah artikel mengenai cara menghitung PPh 21 non karyawan dengan gaya penulisan santai ala jurnalis. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat dan membuatmu semakin paham tentang cara menghitung PPh 21 non karyawan. Selamat menghitung, ya!

Apa Itu PPh 21?

Pajak Penghasilan (PPh) 21 adalah jenis pajak yang dikenakan kepada individu yang memiliki penghasilan tetap, seperti karyawan, dan juga kepada penerima penghasilan lainnya. PPh 21 merupakan pajak yang dipotong langsung oleh pemberi penghasilan dari gaji atau penghasilan lainnya yang diterima oleh individu.

Tips Menghitung PPh 21 Non Karyawan

Untuk menghitung PPh 21 bagi individu non karyawan, ada beberapa tips yang dapat Anda ikuti:

1. Tentukan Jenis Penghasilan Anda

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan jenis penghasilan yang Anda miliki. Apakah itu berasal dari sewa, royalti, bunga deposito, atau bentuk penghasilan lainnya.

2. Hitung Penghasilan Bruto

Setelah menentukan jenis penghasilan Anda, langkah berikutnya adalah menghitung penghasilan bruto. Penghasilan bruto adalah jumlah total penghasilan sebelum dipotong pajak.

3. Kurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak

Setelah menghitung penghasilan bruto, perlu dikurangi penghasilan yang tidak kena pajak seperti tunjangan keluarga, THR, atau penghasilan lainnya yang tidak dihitung dalam penghasilan kena pajak.

4. Kurangi Penghasilan Kena Pajak yang Tidak Dikenakan Pajak Final

Setelah mengurangi penghasilan tidak kena pajak, Anda perlu mengurangi pula penghasilan kena pajak yang tidak dikenakan pajak final. Hal ini termasuk penghasilan yang dikenakan PPh 21, tetapi masih dapat dikenakan PPh pasal lainnya.

5. Hitung Penghasilan Netto

Setelah mengurangi penghasilan kena pajak yang tidak dikenakan pajak final, Anda akan mendapatkan penghasilan netto. Penghasilan netto merupakan penghasilan setelah dikurangi pajak yang telah dikenakan.

Kelebihan Menghitung PPh 21 Non Karyawan

Menghitung PPh 21 bagi individu non karyawan memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1. Memperoleh Pajak yang Lebih Rendah

Dengan menghitung PPh 21 non karyawan, Anda dapat mencari cara untuk mengoptimalkan pengurangan pajak yang berlaku dan dengan demikian memperoleh pajak yang lebih rendah.

2. Menghindari Denda dan Sanksi

Proses perhitungan PPh 21 non karyawan akan membantu Anda memastikan bahwa Anda membayar pajak tepat waktu dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga Anda dapat menghindari denda dan sanksi yang mungkin dikenakan bagi pelanggar pajak.

3. Mendapatkan Pengaturan Keuangan yang Lebih Baik

Dengan menghitung PPh 21 non karyawan, Anda akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang penghasilan Anda dan bagaimana Anda dapat mengelola keuangan Anda secara lebih baik untuk memenuhi kewajiban pajak Anda.

FAQ

1. Apakah PPh 21 berlaku untuk semua jenis penghasilan?

Tidak, PPh 21 hanya berlaku untuk jenis penghasilan tertentu, seperti penghasilan tetap dari pekerjaan, penghasilan dari penyewaan, royalti, dan bunga deposito. Penghasilan lain yang tidak termasuk kategori ini mungkin dikenakan pajak berbeda.

2. Bagaimana jika saya tidak melaporkan PPh 21?

Jika Anda tidak melaporkan PPh 21 atau tidak membayar pajak yang seharusnya Anda bayar, Anda dapat dikenakan denda dan sanksi sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Oleh karena itu, sangat penting untuk melaporkan dan membayar pajak tepat waktu.

3. Apakah saya bisa mendapatkan pengembalian pajak jika ada potongan PPh 21 yang terlalu besar?

Ya, jika ada potongan PPh 21 yang terlalu besar, Anda dapat mengajukan pengembalian pajak untuk mendapatkan kembali jumlah yang terlalu dipotong. Namun, hal ini perlu diproses melalui mekanisme pengajuan pengembalian pajak yang berlaku.

Dalam kesimpulan, menghitung PPh 21 non karyawan menjadi penting bagi individu yang memiliki penghasilan tetap di luar pekerjaan karyawan. Dengan mengikuti tips yang telah disebutkan, Anda dapat mengoptimalkan pengurangan pajak dan menghindari denda serta sanksi. Jangan lupa untuk selalu melaporkan dan membayar pajak tepat waktu agar dapat menjaga ketaatan perpajakan dan memastikan pengaturan keuangan yang lebih baik.

Leave a Comment