Menjadi seorang karyawan dalam dunia kerja saat ini memang nggak semudah membalikkan telapak tangan. Ada begitu banyak hal yang harus diperhatikan, seperti mengatur keuangan dan tentu saja menghadapi berbagai peraturan perpajakan. Salah satunya adalah PPh 21, yang seringkali membuat orang pusing hanya dengan mendengarnya. Nah, kali ini kita akan santai-santai membahas cara menghitung PPh 21 karyawan yang mau resign. Mari simak yuk!
Pertama-tama, sebelum kita mulai berhitung, kami harap Anda sudah siap dengan secangkir kopi atau teh favorit Anda. Semilir angin dan lirik lagu kesayangan juga bisa menemani kita dalam memahami perilaku pajak ini.
Jadi begini, untuk menghitung PPh 21 dari karyawan yang ingin resign, pertama-tama kita harus mengetahui jumlah gaji bruto (gaji sebelum dipotong pajak) yang diterima oleh karyawan tersebut. Masukkan jumlah gaji bruto tersebut dalam rumus:
PPh 21 = (Gaji Bruto – PTKP) x Tarif Pajak – PTKP Tambahan – Pengurangan
Pada rumus di atas, PTKP adalah Penghasilan Tidak Kena Pajak, yang jumlahnya tergantung pada status karyawan yang bersangkutan. Tarif Pajak merupakan persentase besaran pajak yang harus dibayarkan, sedangkan PTKP Tambahan adalah pengurangan tambahan berdasarkan status perkawinan atau jumlah tanggungan karyawan.
Tak perlu khawatir, dalam menghitung PPh 21, Anda tak harus menjadi guru matematika yang handal. Ada kok bantuan visual dan kalkulator online yang tersedia di dunia maya, yang dapat membantu Anda dengan sangat mudah. Tinggal masukkan angka-angka tersebut, dan hasil perhitungan akan langsung terlihat di layar Anda. Mudah, kan? Selesai dengan hanya dalam hitungan detik!
Terakhir, sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya, dengarkan dulu lagu kesukaan Anda sejenak untuk mengurangi beban perasaan. Sesekali kita butuh waktu untuk refreshing sebelum melanjutkan ke pekerjaan rumah yang lain.
Selanjutnya, kita akan membahas cara melakukan penghitungan PPh 21 secara manual. Nah, inilah saatnya melibatkan otak kita sedikit lebih banyak. Anda akan melihat bahwa perhitungan ini sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan.
Demikianlah cara menghitung PPh 21 karyawan yang ingin resign dengan ringan hati. Dengan penjelasan yang santai dan langkah-langkah sederhana ini, semoga Anda bisa menghadapi pajak dengan lebih percaya diri. Ingatlah, walau dunia kerja serius, tidak ada salahnya mencari keseimbangan dengan cara yang menyenangkan!
Sekarang tinggal menarik napas dalam-dalam, dengarkan lagi lagu kesukaan, dan rileks. Anda sudah melakukan itu dengan baik – menghitung PPh 21, menyelesaikan artikel ini, dan tetap menjaga kebahagiaan diri Anda!
Apa Itu PPh 21?
PPh 21 atau Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak yang harus dibayar oleh karyawan atas penghasilan yang diterima dari pekerjaannya. PPh 21 merupakan jenis pajak final yang dipotong langsung dari gaji karyawan sebelum diberikan kepada mereka. PPh 21 diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Tips Menghitung PPh 21 Karyawan Resign
Menghitung PPh 21 karyawan yang mengundurkan diri mungkin terdengar rumit, tetapi dengan memahami langkah-langkah yang tepat, Anda dapat melakukannya dengan mudah. Berikut adalah tips untuk menghitung PPh 21 karyawan yang resign:
1. Mengumpulkan Data Penghasilan
Langkah pertama dalam menghitung PPh 21 karyawan resign adalah mengumpulkan data penghasilan karyawan. Data ini meliputi gaji pokok, tunjangan, bonus, komisi, dan segala bentuk penghasilan lain yang diterima karyawan selama masa kerja di perusahaan. Pastikan Anda memiliki data ini dengan lengkap dan akurat.
2. Menghitung Penghasilan Bruto (Gross Income)
Setelah mengumpulkan data penghasilan, langkah selanjutnya adalah menghitung penghasilan bruto atau gross income karyawan. Penghasilan bruto adalah total penghasilan karyawan sebelum dikurangi potongan atau pajak.
Rumus untuk menghitung penghasilan bruto adalah sebagai berikut:
Penghasilan Bruto = Gaji Pokok + Tunjangan + Bonus + Komisi + Penghasilan Lainnya
3. Menghitung Penghasilan Neto (Net Income)
Setelah menghitung penghasilan bruto, langkah berikutnya adalah menghitung penghasilan neto atau net income karyawan. Penghasilan neto adalah penghasilan karyawan setelah dikurangi potongan atau pajak.
Rumus untuk menghitung penghasilan neto adalah sebagai berikut:
Penghasilan Neto = Penghasilan Bruto – Potongan PPh 21
4. Menghitung PPh 21
Setelah mengetahui penghasilan neto, langkah terakhir adalah menghitung jumlah PPh 21 yang harus dibayarkan oleh karyawan. PPh 21 dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dan penghasilan neto karyawan.
Untuk mengetahui jumlah PPh 21 yang harus dibayarkan, Anda dapat menggunakan tabel tarif pajak yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak atau menggunakan aplikasi atau kalkulator pajak yang tersedia secara online.
Kelebihan Cara Menghitung PPh 21 Karyawan Resign
Cara menghitung PPh 21 karyawan resign memiliki beberapa kelebihan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kelebihan yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan cara menghitung PPh 21 karyawan resign yang tepat:
1. Akurasi Perhitungan
Dengan menggunakan cara menghitung PPh 21 karyawan resign yang benar, Anda akan mendapatkan hasil perhitungan yang akurat. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa jumlah PPh 21 yang harus dibayarkan oleh karyawan sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku.
2. Kepatuhan Pajak
Menghitung PPh 21 karyawan resign dengan benar juga berarti Anda dapat memastikan kepatuhan perusahaan terhadap kewajiban perpajakan. Dengan melakukan perhitungan yang akurat, perusahaan dapat membayar PPh 21 sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menghindari sanksi atau masalah hukum terkait perpajakan.
3. Pengelolaan Keuangan yang Tepat
Menghitung PPh 21 karyawan resign secara benar juga membantu perusahaan dalam mengelola keuangan dengan lebih baik. Dengan mengetahui besaran PPh 21 yang harus dibayarkan oleh karyawan, perusahaan dapat mengalokasikan dana dengan lebih efisien dan menghindari kesulitan keuangan di masa yang akan datang.
FAQ
1. Apakah karyawan yang mengundurkan diri juga harus membayar PPh 21?
Ya, karyawan yang mengundurkan diri juga harus membayar PPh 21 atas penghasilan yang diterimanya selama masa kerja di perusahaan. Hal ini karena PPh 21 adalah pajak yang harus dibayarkan atas penghasilan yang diterima, tidak tergantung pada status karyawan apakah masih aktif atau sudah resign.
2. Apakah ada batas waktu pembayaran PPh 21 karyawan resign?
Ya, ada batas waktu pembayaran PPh 21 karyawan resign. PPh 21 karyawan resign harus dibayarkan paling lambat pada saat karyawan menerima penghasilan terakhirnya dari perusahaan. Perusahaan bertanggung jawab untuk memotong dan membayar PPh 21 karyawan resign sebelum memberikan gaji terakhir kepada karyawan.
3. Apakah karyawan yang mengundurkan diri dapat mengajukan pengembalian PPh 21?
Ya, karyawan yang mengundurkan diri dapat mengajukan pengembalian PPh 21 jika ada kelebihan pembayaran atau potongan pajak yang telah dilakukan. Pengajuan pengembalian PPh 21 dapat dilakukan dengan mengisi dan mengajukan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh 21 kepada Direktorat Jenderal Pajak.
Kesimpulan
Menghitung PPh 21 karyawan resign merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan dan karyawan. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, Anda dapat menghitung PPh 21 karyawan resign dengan mudah dan akurat. Pastikan data penghasilan karyawan terkumpul dengan lengkap, hitung penghasilan bruto dan neto dengan benar, dan gunakan tarif pajak yang berlaku untuk menghitung jumlah PPh 21 yang harus dibayarkan. Selain itu, selalu pastikan kepatuhan perusahaan dalam membayar PPh 21 dan jika ada kelebihan pembayaran atau potongan pajak, karyawan dapat mengajukan pengembalian melalui SPT PPh 21. Dengan memahami dan melaksanakan proses perhitungan PPh 21 dengan benar, perusahaan dapat menghindari masalah perpajakan dan mengelola keuangan dengan lebih baik.