Belajar Menghitung Waktu Proyek dengan Contoh Soal Pert dan CPM

Menjalankan sebuah proyek bisa menjadi seperti berjalan di atas tali tipis. Setiap langkah yang diambil harus dipikirkan secara matang agar proyek tersebut berjalan lancar dan sukses. Bagaimana ya caranya? Nah, jangan khawatir! Di artikel ini, kami akan membahas contoh soal mengenai Pert dan CPM, dua metode yang akan membantu kamu menghitung waktu proyek dengan lebih efisien dan akurat.

Pert dan CPM (Critical Path Method) adalah dua metode perhitungan yang sering digunakan dalam manajemen proyek. Pert merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review Technique, sedangkan CPM adalah singkatan dari Critical Path Method. Kedua metode ini memiliki kesamaan dalam perhitungan waktu dan ketergantungan antaraktivitas dalam sebuah proyek.

Mari kita mulai dengan contoh soal yang sederhana. Bayangkanlah kamu adalah seorang manajer proyek yang bertanggung jawab atas pembangunan sebuah rumah. Ada berbagai aktivitas yang harus dilakukan, seperti persiapan konstruksi, penggalian, pemasangan dinding, dan finishing. Setiap aktivitas memiliki waktu yang berbeda-beda untuk diselesaikan.

Contoh pertama yang akan kita bahas adalah aktivitas persiapan konstruksi. Menurut penelitian yang kamu lakukan, aktivitas ini membutuhkan waktu 7 hari. Kemudian, aktivitas penggalian membutuhkan waktu 5 hari, pemasangan dinding membutuhkan waktu 10 hari, dan finishing membutuhkan waktu 3 hari.

Dalam Pert dan CPM, kita juga perlu mengetahui ketergantungan antaraktivitas. Misalnya, kamu tidak bisa memulai penggalian sebelum persiapan konstruksi selesai. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui aktivitas yang harus selesai terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas lainnya.

Dalam contoh ini, kita akan anggap bahwa persiapan konstruksi adalah aktivitas pertama yang harus diselesaikan. Setelah itu, penggalian dapat dimulai, diikuti oleh pemasangan dinding, dan finishing. Dengan menggunakan Pert dan CPM, kita dapat menghitung waktu tercepat yang mungkin untuk menyelesaikan seluruh proyek.

Hasil perhitungan Pert dan CPM menunjukkan bahwa waktu tercepat untuk menyelesaikan proyek ini adalah 25 hari. Namun, ada juga berbagai jalur alternatif yang dapat dilakukan dengan waktu yang lebih lama. Misalnya, jika ada keterlambatan satu hari dalam aktivitas persiapan konstruksi, maka waktu penyelesaian proyek akan menjadi 26 hari.

Dalam akhirannya, menggunakan Pert dan CPM adalah langkah cerdas dalam menghitung waktu proyek dan mengatur prioritas aktivitas. Dengan melihat contoh soal di atas, kamu dapat melihat bagaimana metode ini dapat membantu menghindari keterlambatan dalam proyek dan menjaga jalannya dengan lancar.

Selalu ingatlah bahwa menghitung waktu proyek dengan baik sangatlah penting untuk keberhasilan proyek yang kamu lakukan. Dengan menggunakan Pert dan CPM, kamu dapat menjadi seorang manajer proyek yang lebih efisien dan dapat mengatasi tantangan yang mungkin muncul.

Jadi, jangan ragu untuk menggunakan Pert dan CPM dalam proyekmu berikutnya. Siapa tahu, metode ini dapat menjadi kunci sukses bagi proyek-proyek masa depanmu!

Apa itu PERT?

PERT (Program Evaluation and Review Technique) adalah salah satu metode perencanaan proyek yang digunakan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Metode ini dikembangkan oleh Dalam 24s Department of Defense dan Booz Allen Hamilton pada tahun 1950-an untuk mengelola proyek-proyek besar seperti proyek pembangunan kapal selam Polaris. PERT menggunakan pendekatan jaringan dan analisis probabilistik untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing aktivitas dalam proyek.

Bagaimana PERT Bekerja?

PERT menggunakan diagram jaringan untuk menggambarkan hubungan antara aktivitas dan mengestimasikan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap aktivitas. Diagram jaringan PERT terdiri dari simpul dan panah. Simpul mewakili aktivitas, sedangkan panah mewakili hubungan antara aktivitas tersebut. Setiap aktivitas memiliki estimasi waktu optimis, waktu yang diharapkan, dan waktu pesimis. Dari estimasi ini, PERT dapat menghitung waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap aktivitas dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan keseluruhan proyek.

Pada dasarnya, PERT melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Identifikasi aktivitas dan hubungan antaraktivitas dalam proyek.
  2. Estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing aktivitas.
  3. Memasukkan estimasi waktu optimis, waktu yang diharapkan, dan waktu pesimis ke dalam diagram jaringan.
  4. Cari jalur kritis yang merupakan serangkaian aktivitas yang memiliki total waktu terlama.
  5. Gunakan estimasi waktu aktivitas untuk menghitung waktu rata-rata dan deviasi standar untuk setiap aktivitas.
  6. Hitung waktu rata-rata dan deviasi standar untuk keseluruhan proyek.
  7. Menggunakan data ini, hitung probabilitas menyelesaikan proyek pada atau sebelum waktu tertentu.

Apa itu CPM?

CPM (Critical Path Method) adalah metode perencanaan dan penjadwalan proyek yang digunakan untuk menentukan jalur kritis, yaitu serangkaian aktivitas yang harus diselesaikan dalam waktu paling singkat. CPM menggunakan jaringan kegiatan untuk menggambarkan hubungan antaraktivitas dan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap aktivitas. Metode ini sangat baik untuk mengelola proyek yang memiliki batasan waktu yang ketat.

Bagaimana CPM Bekerja?

CPM menggunakan gugus diagram jaringan untuk menggambarkan hubungan antaraktivitas dalam proyek. Setiap aktivitas direpresentasikan oleh node, sedangkan panah menggambarkan hubungan antara aktivitas tersebut. CPM menggunakan estimasi waktu optimis, waktu yang diharapkan, dan waktu pesimis untuk setiap aktivitas. Dari estimasi ini, CPM dapat menghitung waktu dipercepat dan waktu tertunda untuk masing-masing aktivitas, serta jalur kritis yang merupakan serangkaian aktivitas yang harus diselesaikan dalam waktu paling singkat.

Berikut adalah langkah-langkah CPM:

  1. Identifikasi aktivitas dan hubungan antaraktivitas dalam proyek.
  2. Estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing aktivitas.
  3. Memasukkan estimasi waktu optimis, waktu yang diharapkan, dan waktu pesimis ke dalam diagram jaringan.
  4. Cari jalur kritis yang merupakan serangkaian aktivitas yang harus diselesaikan dalam waktu paling singkat.
  5. Hitung waktu dipercepat dan waktu tertunda untuk masing-masing aktivitas.
  6. Periksa apakah ada sumber daya yang terpotong.
  7. Identifikasi aktivitas yang kritis dan yang tidak kritis.

Contoh Soal PERT

Berikut adalah contoh soal PERT:

Sebuah perusahaan mengembangkan sistem manajemen proyek baru. Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam pengembangan sistem:

Aktivitas Waktu Optimis (hari) Waktu Yang diharapkan (hari) Waktu Pessimis (hari)
A 4 6 10
B 2 3 6
C 1 2 4
D 3 4 6
E 2 4 6
F 3 4 6
G 1 2 4
H 3 4 6

Dari data ini, kita dapat membuat diagram jaringan PERT dan menghitung waktu rata-rata dan deviasi standar untuk masing-masing aktivitas dan keseluruhan proyek.

Contoh Soal CPM

Berikut adalah contoh soal CPM:

Sebuah kontraktor sedang membangun sebuah gedung. Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam pembangunan gedung:

Aktivitas Waktu Optimis (hari) Waktu Yang diharapkan (hari) Waktu Pessimis (hari)
A 10 15 20
B 5 10 15
C 5 7 9
D 3 5 7
E 2 4 6
F 4 6 8
G 3 7 10
H 1 3 5

Dari data ini, kita dapat membuat diagram jaringan CPM dan mencari jalur kritis, serta menghitung waktu dipercepat dan waktu tertunda untuk masing-masing aktivitas.

FAQ

Apa perbedaan antara PERT dan CPM?

PERT dan CPM adalah dua metode perencanaan proyek yang digunakan untuk mengestimasikan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Perbedaan utama antara PERT dan CPM adalah pendekatan yang digunakan untuk menghitung waktu. PERT menggunakan analisis probabilistik dengan memperhitungkan estimasi waktu optimis, waktu yang diharapkan, dan waktu pesimis, sedangkan CPM menggunakan estimasi waktu yang pasti atau deterministik.

Apa itu jalur kritis dalam CPM?

Jalur kritis adalah serangkaian aktivitas yang harus diselesaikan dalam waktu paling singkat dalam sebuah proyek. Aktivitas dalam jalur kritis tidak dapat tertunda tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian keseluruhan proyek. Setiap penundaan dalam aktivitas jalur kritis akan mempengaruhi penyelesaian proyek.

Bagaimana cara menghitung waktu perkiraan pada PERT?

Waktu perkiraan pada PERT dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Waktu Perkiraan = (Waktu Optimis + 4 × Waktu Yang diharapkan + Waktu Pessimis) / 6

Kesimpulan

Penting untuk menggunakan metode perencanaan proyek seperti PERT dan CPM untuk mengestimasikan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Dengan menggunakan pendekatan jaringan dan analisis probabilistik, PERT dan CPM dapat membantu manajer proyek dalam membuat jadwal yang realistis dan mengidentifikasi jalur kritis. Dengan pemahaman yang baik tentang PERT dan CPM, kita dapat mengelola proyek dengan lebih efisien dan menghindari penundaan yang tidak perlu. Jadi, saat merencanakan proyek berikutnya, manfaatkanlah PERT dan CPM untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan proyek Anda.

Leave a Comment