Berikut adalah dasar pemilihan Allah terhadap orang percaya, kecuali…

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu tertarik dan penasaran dengan pemilihan-pemilihan yang dibuat oleh pihak-pihak berkuasa. Begitu pula dengan kehendak Tuhan yang sering kali menjadi topik yang selalu menarik untuk direnungkan. Dalam keyakinan Kristen, ada dua pemilihan yang dipercayai oleh orang percaya, yaitu pemilihan Allah untuk keselamatan dan pemilihan Allah untuk tugas dan panggilan hidup. Namun, ada beberapa hal yang tidak dimasukkan dalam dasar pemilihan-Nya.

1. Bukan karena keistimewaan fisik atau latar belakang keluarga
Berdasarkan ajaran Kristen, Allah tidak memilih seseorang berdasarkan keistimewaan fisik atau latar belakang keluarga. Pemilihan-Nya lebih berfokus pada hati dan iman seseorang. Dalam Alkitab, Kitab Samuel 16:7 diungkapkan, “Tetapi TUHAN berfirman kepada Samuel: “Jangan pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolak dia. Sebab Allah tidak memandang seperti manusia memandang. Manusia melihat apa yang terlihat oleh mata, tetapi TUHAN melihat hati.””

2. Bukan karena kekayaan atau prestasi
Pemilihan Allah juga tidak didasarkan pada kekayaan atau prestasi seseorang. Allah tidak peduli apakah seseorang miskin atau kaya, terkenal atau tidak. Dalam Alkitab, Yesaya 55:8-9 dikatakan, “Sebab pemikiran-Ku bukanlah pemikiranmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Sebab seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan pemikiran-Ku dari pemikiranmu.”

3. Bukan karena kebijaksanaan manusia
Allah tidak terikat oleh kebijaksanaan manusia atau aturan-aturan yang diciptakan oleh manusia. Pemilihan-Nya didasarkan pada rencana dan hikmat-Nya yang tak terbatas. Dalam Surat Roma 11:33-34, rasul Paulus menulis, “Betapa dalamnya kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terhingga hukum-hukum-Nya dan tak terkira jalur-jalur-Nya! Siapakah yang telah mengetahui pikiran Tuhan atau siapakah yang telah menjadi penasihat-Nya?”

4. Bukan karena kebaikan atau kesempurnaan manusia
Allah tidak memilih orang percaya berdasarkan kebaikan atau kesempurnaan mereka. Sebaliknya, pemilihan-Nya didasarkan pada kasih karunia-Nya semata. Dalam Efesus 2:8-9, dirangkai kata-kata ini, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah; bukan hasil pekerjaanmu, sehingga jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Dalam dasar pemilihan-Nya terhadap orang percaya, Allah bukanlah Tuhan yang berpihak pada parameter-paramater manusia, melainkan Dia yang memiliki wawasan dan pertimbangan yang jauh melampaui batas pemikiran manusia. Ketika kita mencoba memahami pemilihan Allah, penting untuk mengingat bahwa Dia maha bijaksana, adil, dan sempurna dalam keputusan-Nya. Kita hanya dapat melihat bagian kecil dari rencana-Nya yang luas, dan itulah yang membuat pengalaman percaya menjadi suatu petualangan tanpa batas.

Apa Itu Dasar Pemilihan Allah Terhadap Orang Percaya?

Dasar pemilihan Allah terhadap orang percaya adalah sebuah konsep dalam teologi Kristen yang menyatakan bahwa Allah memilih dan memilih individu tertentu untuk menerima keselamatan dan hidup abadi dengan-Nya. Pemilihan ini bukan berdasarkan atas apa yang dilakukan oleh individu tersebut, melainkan atas kemauan dan kedaulatan Allah semata.

Keunikan Dasar Pemilihan Allah

Secara unik, dasar pemilihan Allah tidak bergantung pada usaha atau prestasi manusia. Pemilihan ini tidak didasarkan pada kriteria manusia seperti kebaikan, kecerdasan, atau keberuntungan. Allah tidak memilih seseorang karena mereka lebih baik atau lebih pantas dibandingkan orang lain. Sebaliknya, pemilihan-Nya didasarkan semata-mata pada kemurahan hati dan kasih-Nya yang tak dapat digambarkan.

Dasar pemilihan Allah juga menekankan kedaulatan dan kekuasaan Allah. Semua keputusan-Nya didasarkan pada hikmat-Nya yang sempurna dan ketentuan-Nya yang tak terbatas. Allah memiliki hak penuh untuk memilih dan menentukan siapa yang akan menerima anugerah-Nya dan siapa yang tidak.

Pemilihan Allah dan Keselamatan

Pemilihan Allah merupakan dasar bagi keselamatan manusia. Allah memilih orang percaya untuk menjadi anak-anak-Nya dan menerima anugerah keselamatan secara cuma-cuma melalui iman kepada Yesus Kristus. Ini berarti bahwa keselamatan tidak dapat dicapai melalui usaha manusia sendiri, melainkan melalui anugerah dan kasih karunia Allah semata.

Pemilihan Allah juga menunjukkan bahwa keselamatan adalah sebuah kepastian. Setiap orang yang dipilih oleh Allah pasti akan menerima keselamatan dan hidup bersama-Nya selama-lamanya. Tidak ada yang dapat merampas atau membatalkan pemilihan-Nya.

Cara Berikut Adalah Dasar Pemilihan Allah Terhadap Orang Percaya

Setelah memahami apa itu dasar pemilihan Allah terhadap orang percaya, penting untuk mengetahui cara pemilihan ini diterapkan dalam kehidupan seorang Kristen. Berikut adalah beberapa cara dasar pemilihan Allah mempengaruhi kehidupan orang percaya:

1. Pengenalan dan Panggilan

Allah memilih orang percaya melalui pengenalan dan panggilan. Dia mengungkapkan diri-Nya kepada mereka melalui firman-Nya, Roh Kudus, dan pengalaman pribadi. Allah memanggil mereka untuk meninggalkan hidup yang lama dan hidup dalam kesucian dan ketaatan kepada-Nya.

2. Pengubahan Hati

Pemilihan Allah menghasilkan pengubahan hati yang mendalam dalam hidup orang percaya. Mereka mengalami pertobatan yang nyata dan memiliki hasrat yang baru untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Roh Kudus bekerja dalam diri mereka untuk membantu mereka meninggalkan dosa dan hidup dalam kekudusan.

3. Pertumbuhan Rohani

Pemilihan Allah menghasilkan pertumbuhan rohani yang berkelanjutan dalam hidup orang percaya. Mereka diajari, didisiplinkan, dan dibina oleh Allah melalui firman-Nya, gereja, dan persekutuan dengan orang percaya yang lain. Allah memelihara iman dan karakter mereka sehingga mereka semakin serupa dengan Kristus.

Frequently Asked Questions

1. Apakah pemilihan Allah membuat manusia tidak memiliki kebebasan?

Tidak, pemilihan Allah tidak bertentangan dengan kebebasan manusia. Allah memilih orang percaya berdasarkan pengetahuan-Nya yang sempurna, yang meliputi pengetahuan atas pilihan bebas yang akan mereka buat. Pemilihan-Nya tidak membatasi kebebasan manusia, melainkan memampukan dan mempengaruhi mereka untuk memilih hidup dalam kehendak-Nya.

2. Jika seseorang tidak dipilih oleh Allah, apakah mereka tidak dapat diselamatkan?

Tidak, Allah menginginkan setiap orang untuk diselamatkan dan tidak menghendaki kematian siapapun (2 Petrus 3:9). Meskipun seseorang mungkin tidak dipilih untuk menjadi orang percaya, mereka masih memiliki peluang untuk menerima anugerah keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus. Keselamatan masih tersedia bagi setiap orang yang berbalik kepada-Nya.

3. Bagaimana kita dapat mengetahui apakah kita termasuk dalam pemilihan Allah?

Kita dapat mengetahui apakah kita termasuk dalam pemilihan Allah melalui buah-buah Roh Kudus yang termanifestasi dalam hidup kita. Ketika kita memiliki iman yang hidup dan mengalami transformasi hati yang nyata, itu adalah tanda-tanda bahwa kita termasuk dalam pemilihan-Nya. Selain itu, kita dapat meneguhkan pemilihan-Nya dengan bersekutu dengan-Nya melalui doa, firman-Nya, dan persekutuan dengan orang percaya yang lain.

Kesimpulan

Dasar pemilihan Allah terhadap orang percaya merupakan sebuah konsep yang unik dalam teologi Kristen. Pemilihan ini didasarkan semata-mata pada kemurahan hati dan kedaulatan Allah, bukan atas usaha atau prestasi manusia. Pemilihan Allah adalah dasar dari keselamatan manusia, dan Allah memilih orang percaya untuk menerima anugerah-Nya melalui iman kepada Yesus Kristus.

Pemilihan Allah mempengaruhi kehidupan orang percaya melalui pengenalan dan panggilan, pengubahan hati, serta pertumbuhan rohani. Meskipun pemilihan Allah memberikan kepastian keselamatan, ini tidak menghilangkan kebebasan manusia. Keselamatan masih tersedia bagi semua yang berbalik kepada Tuhan.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai dasar pemilihan Allah atau memiliki pertanyaan seputar topik ini, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami siap membantu Anda memahami kebenaran yang terkandung dalam konsep pemilihan Allah.

Leave a Comment