Bioteknologi Pembuatan Oncom: Menggabungkan Tradisi dan Inovasi

Seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, termasuk mikrobiologi dan industri pangan, tak heran jika proses pembuatan makanan tradisional juga mengalami perkembangan. Salah satunya adalah dalam pembuatan oncom, makanan khas Indonesia yang memiliki rasa yang khas dan tekstur yang lezat.

Oncom sendiri merupakan hasil fermentasi biji-bijian, yang secara tradisional dikembangkan menggunakan keahlian dan pengetahuan turun-temurun. Namun, dengan bantuan bioteknologi, pembuatan oncom dapat dilakukan dengan lebih efisien dan berkualitas tinggi.

Salah satu inovasi dalam bioteknologi pembuatan oncom adalah penggunaan ragi starter khusus yang diperoleh dari pure culture, yaitu kultur murni dari mikroorganisme yang memiliki kemampuan membuat oncom secara optimal. Ragi starter ini memiliki keunggulan, seperti kemampuan menghasilkan aroma dan rasa yang lebih baik, serta kemampuan untuk mengontrol kualitas oncom yang dihasilkan.

Proses pembuatan oncom menggunakan bioteknologi dimulai dengan persiapan dan fermentasi bahan baku biji-bijian seperti kedelai, bonggol singkong, atau biji jagung. Bahan baku tersebut dicuci, direndam, dan direbus untuk membersihkan kotoran dan menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan. Setelah itu, bahan baku dikukus hingga cukup matang sebelum ditambahkan ragi starter yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Fermentasi dilakukan dalam kondisi tertutup dengan pengontrol suhu dan kelembapan yang tepat. Proses ini memungkinkan mikroorganisme dalam ragi starter untuk tumbuh dan menghasilkan enzim-enzim yang mengubah komponen biji-bijian menjadi nutrisi yang lebih mudah dicerna dan memberikan rasa khas pada oncom.

Setelah proses fermentasi selesai, oncom kemudian dijemur atau dikeringkan untuk menjaga daya simpannya. Selanjutnya, oncom siap dikemas dan siap untuk dijual atau dinikmati sebagai lauk dalam berbagai hidangan.

Dengan adanya perkembangan dalam bioteknologi pembuatan oncom, tidak hanya memudahkan proses produksi oncom secara massal, tetapi juga meningkatkan kualitas dan keamanan produk. Penggunaan ragi starter khusus membantu dalam mengendalikan mikroorganisme yang berkembang selama fermentasi, sehingga mengurangi risiko kontaminasi dan memastikan kualitas oncom yang dihasilkan.

Bioteknologi pembuatan oncom bukan hanya memadukan tradisi dengan inovasi, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut dalam industri pangan secara keseluruhan. Dalam era perkembangan teknologi yang semakin pesat, inovasi-inovasi seperti ini akan terus muncul, memberikan manfaat yang besar bagi para produsen dan konsumen di masa depan.

Apa Itu Bioteknologi Pembuatan Oncom?

Bioteknologi pembuatan oncom adalah proses pembuatan oncom menggunakan teknologi biologi yang melibatkan penggunaan mikroorganisme seperti jamur Rhizopus oligosporus. Oncom sendiri adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari biji kedele yang difermentasi dengan bantuan mikroorganisme tersebut.

Cara Bioteknologi Pembuatan Oncom

Proses pembuatan oncom melalui bioteknologi melibatkan beberapa langkah, antara lain:

1. Persiapan Bahan Baku

Langkah pertama dalam pembuatan oncom adalah persiapan bahan baku, yaitu biji kedele. Biji kedele yang digunakan harus berkualitas baik dan bebas dari kotoran serta impuritas lainnya. Biji kedele ini kemudian direndam dalam air selama beberapa jam agar lebih mudah diolah.

2. Perlakuan Panas

Setelah direndam, biji kedele kemudian dipanaskan dalam panci atau wajan dengan menggunakan suhu yang cukup tinggi. Perlakuan panas ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang ada dalam biji kedele serta mematikan enzim-enzim yang tidak diinginkan.

3. Inokulasi Jamur Rhizopus oligosporus

Setelah biji kedele mengalami perlakuan panas, langkah selanjutnya adalah inokulasi jamur Rhizopus oligosporus. Jamur ini merupakan mikroorganisme yang bertanggung jawab dalam proses fermentasi pada pembuatan oncom. Jamur ini ditambahkan ke dalam biji kedele yang telah dipanaskan dan diaduk rata.

4. Fermentasi

Setelah inokulasi, biji kedele yang mengandung jamur Rhizopus oligosporus kemudian dibiarkan dalam kondisi tertentu untuk mengalami proses fermentasi. Proses ini dapat memakan waktu beberapa hari sampai beberapa minggu tergantung pada suhu dan kondisi lingkungan. Selama fermentasi, mikroorganisme akan mengubah biji kedele menjadi oncom melalui proses pemecahan senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana.

5. Pengeringan

Setelah proses fermentasi selesai, oncom yang telah terbentuk kemudian diangkat dan dihentikan fermentasinya. Oncom ini kemudian dihancurkan menjadi serpihan-serpihan kecil dan dikeringkan di bawah sinar matahari atau menggunakan alat khusus untuk mempercepat pengeringan. Pengeringan ini bertujuan untuk menghilangkan kelebihan air dan mempertahankan kualitas oncom.

6. Penyimpanan

Oncom yang telah dikeringkan selanjutnya dapat disimpan dalam wadah yang kedap udara untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya. Oncom yang disimpan dengan baik dapat bertahan selama beberapa bulan.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah oncom hanya dibuat dengan menggunakan bioteknologi?

Tidak, oncom dapat dibuat dengan beberapa metode, termasuk menggunakan bioteknologi. Metode tradisional pembuatan oncom biasanya melibatkan penggunaan ragi lokal dan fermentasi alami, sedangkan metode bioteknologi melibatkan penggunaan mikroorganisme tertentu seperti jamur Rhizopus oligosporus yang secara khusus dikultur dalam kondisi tertentu untuk mempercepat proses fermentasi.

2. Apakah oncom aman dikonsumsi?

Ya, oncom yang sudah matang dan diproses dengan baik aman untuk dikonsumsi. Proses fermentasi pada pembuatan oncom membantu menghasilkan senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi tubuh. Namun, perlu diingat untuk memperhatikan kebersihan dan keamanan proses pembuatan oncom agar terhindar dari kontaminasi mikroba yang tidak diinginkan.

3. Bagaimana cara menyimpan oncom?

Oncom yang telah dikeringkan dapat disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering. Pastikan oncom benar-benar kering sebelum disimpan untuk menghindari pertumbuhan jamur atau mikroorganisme lainnya. Oncom yang telah dibuka sebaiknya dimasukkan ke dalam wadah kedap udara dan disimpan di dalam lemari pendingin untuk menjaga kesegarannya.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan mengenai bioteknologi pembuatan oncom. Dengan menggunakan teknologi biologi dan melibatkan jamur Rhizopus oligosporus, oncom dapat diproduksi dengan lebih cepat dan konsisten. Proses fermentasi dalam pembuatan oncom juga membantu menghasilkan senyawa-senyawa yang memberikan aroma dan cita rasa khas pada oncom. Jadi, jangan ragu untuk mencoba oncom yang telah diproduksi menggunakan bioteknologi ini dan nikmati kelezatannya!

Jika Anda tertarik untuk mencoba membuat oncom sendiri, pastikan untuk mengikuti petunjuk dengan cermat dan menjaga kebersihan selama proses pembuatan. Selamat mencoba!

Leave a Comment