Bulan suci Ramadan menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak karyawan. Selain berpuasa dan beribadah, ada berkah tambahan yang membuat bulan ini semakin istimewa, yaitu Tunjangan Hari Raya atau lebih dikenal dengan THR. Namun, sebelum kamu terlalu euforia menghabiskan uang THR tersebut, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan: Pajak Penghasilan atau yang lebih sering disebut dengan PPh.
Melakukan penghitungan PPh membutuhkan perhatian ekstra, terutama karena THR adalah tambahan penghasilan yang tidak diimbangi dengan penyesuaian potongan pajak bulanan. Jadi, untuk memastikan gaji bulan ini nggak kolaps dan kamu nggak terkejut dengan potongan gaji yang lebih besar daripada yang kamu kira, yuk simak cara hitung PPh 21 plus THR berikut ini!
1. Hitung Penghasilan Bruto
Pertama-tama, kamu perlu menghitung penghasilan bruto atau pendapatan sebelum pajak. Fokuslah hanya pada penghasilan yang akan kamu terima sepanjang tahun ini, termasuk THR. Jika ada tambahan selain THR, pastikan kamu juga memasukkannya. Itu berarti kamu perlu mengakumulasikan semua pemasukan tambahanmu yang termasuk dalam penghasilan kena pajak.
2. Kurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak
Setelah mendapatkan penghasilan bruto, kamu harus mengurangi penghasilan yang tidak kena pajak. Penghasilan yang termasuk dalam kategori ini adalah penghasilan seperti tunjangan keluarga, tunjangan anak, tunjangan sakit, serta tunjangan yang tidak termasuk dalam penghasilan kena pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Dapatkan Penghasilan Neto
Setelah mengurangi penghasilan yang tidak kena pajak, kamu akan mendapatkan penghasilan neto atau pendapatan setelah dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak. Penghasilan neto adalah dasar perhitungan PPh 21 beserta THR kamu.
4. Hitung PPh 21
Menghitung PPh 21 dan THR tidak sesederhana membalikkan telapak tangan. Kamu bisa menggunakan rumus perhitungan PPh 21 yang sudah ditentukan oleh pemerintah Indonesia. Pembulatan juga perlu diperhatikan agar hasilnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Potongan PPh THR
Setelah mengetahui besaran PPh 21, langkah selanjutnya adalah menghitung potongan pajak THR. Biasanya, potongan pajak THR menggunakan tarif PPh 21 yang sama dengan penghasilan bulanan kamu. Namun, perlu diperhatikan bahwa besaran THR yang kamu terima akan mempengaruhi tarif pajak yang dikenakan.
Sekarang kamu sudah memiliki gambaran tentang cara menghitung PPh 21 plus THR. Pastikan kamu selalu menginformasikan keuanganmu dengan benar agar gaji bulan ini tetap terjaga. Jangan sampai euforia THR membuatmu terjerumus dalam masalah keuangan yang bisa dihindari. Selamat menunaikan ibadah Ramadan dan menikmati keseruan liburan setelahnya!
Apa Itu PPh 21 dan THR?
Pajak Penghasilan (PPh) 21 adalah pajak yang harus dibayar oleh setiap karyawan yang memiliki penghasilan dari pekerjaan yang dilakukan di Indonesia. PPh 21 dikenakan pada penghasilan bruto karyawan, termasuk gaji, tunjangan, bonus, dan insentif lainnya. Penyesuaian PPh 21 dilakukan sesuai dengan tingkat penghasilan karyawan dan status pernikahan.
Tunjangan Hari Raya (THR) adalah tunjangan yang diberikan kepada karyawan sebagai kompensasi atas pekerjaan yang dilakukan selama setahun. THR biasanya diberikan menjelang hari raya Idul Fitri, Natal, atau tahun baru. Tunjangan ini wajib diberikan oleh setiap perusahaan kepada karyawan yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan.
Tips Menghitung PPh 21 dan THR
1. Ketahui Tarif PPh 21
Langkah pertama dalam menghitung PPh 21 adalah mengetahui tarif pajak yang berlaku. Tarif PPh 21 di Indonesia berdasarkan tingkat penghasilan merupakan sebagai berikut:
Penghasilan | Tarif PPh 21 |
---|---|
Dibawah 50 juta | 5% |
50-250 juta | 15% |
250-500 juta | 25% |
Above 500 juta | 30% |
Perlu diingat bahwa tarif pajak ini dapat berubah, jadi pastikan untuk memperbarui tarif yang berlaku pada saat menghitung PPh 21.
2. Identifikasi Penghasilan dan Potongan
Langkah kedua adalah mengidentifikasi penghasilan dan potongan yang harus dikeluarkan dari penghasilan bruto. Penghasilan yang harus dikenai PPh 21 meliputi gaji pokok, tunjangan, bonus, dan insentif. Sedangkan potongan yang dapat diklaim meliputi potongan keluarga, tunjangan pensiun, dan asuransi kesehatan.
3. Hitung Penghasilan Kena Pajak
Setelah mengidentifikasi penghasilan dan potongan, langkah selanjutnya adalah menghitung penghasilan kena pajak atau taxable income. Penghasilan kena pajak dapat dihitung dengan mengurangi total potongan dari total penghasilan bruto.
4. Hitung PPh 21
Terakhir, hitunglah PPh 21 dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku. Jumlah PPh 21 dapat dihitung dengan mengalikan penghasilan kena pajak dengan tarif PPh 21 yang sesuai. Hasilnya adalah jumlah pajak yang harus dibayar oleh karyawan.
Kelebihan Menghitung PPh 21 dan THR dengan Benar
Menghitung PPh 21 dan THR dengan benar memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Mencegah Masalah Hukum
Dengan menghitung PPh 21 dan THR dengan benar, Anda dapat mencegah masalah hukum seperti sanksi dan denda karena pelanggaran peraturan pajak. Perusahaan juga dapat menjaga reputasi mereka dengan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
2. Meningkatkan Kepuasan Karyawan
Dengan memberikan THR dan menghitung PPh 21 dengan benar, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan karyawan. Karyawan akan merasa dihargai dan dihormati karena mendapatkan tunjangan yang sesuai dengan pekerjaan yang telah mereka lakukan selama setahun.
3. Menjaga Hubungan yang Baik dengan Pemerintah
Dengan mengikuti aturan perpajakan yang berlaku, perusahaan dapat menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah. Hal ini dapat memberikan manfaat dalam hal peluang bisnis dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait.
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Apakah PPh 21 dan THR harus dibayar setiap tahun?
Ya, PPh 21 dan THR harus dibayar setiap tahun sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PPh 21 dikenakan pada penghasilan karyawan setiap bulan, sedangkan THR biasanya diberikan satu kali dalam setahun.
2. Apakah semua karyawan wajib membayar PPh 21?
Ya, semua karyawan yang memiliki penghasilan dari pekerjaan yang dilakukan di Indonesia wajib membayar PPh 21. Namun, batas penghasilan yang dikenakan PPh 21 berbeda-beda tergantung pada tarif pajak yang berlaku.
3. Bagaimana cara menghitung PPh 21 dan THR untuk karyawan dengan status pernikahan?
Untuk karyawan dengan status pernikahan, penghitungan PPh 21 dapat berbeda. PPh 21 biasanya dikurangi dengan jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki oleh karyawan. Sedangkan THR biasanya diberikan berdasarkan penghasilan karyawan tanpa mempertimbangkan status pernikahan.
Kesimpulan
Menghitung PPh 21 dan THR dengan benar merupakan langkah penting bagi setiap perusahaan dan karyawan. Dengan mengikuti aturan perpajakan yang berlaku, perusahaan dapat mencegah masalah hukum dan menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah. Sementara itu, karyawan akan merasa dihargai dan dihormati jika mereka menerima THR dan penghasilan mereka telah dikenai pajak dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menghitung PPh 21 dan THR serta mengikuti ketentuan yang berlaku.
Bagi Anda yang ingin menghitung PPh 21 dan THR dengan benar, pastikan Anda mengikuti tips-tips yang telah dijelaskan di atas. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi akuntan atau konsultan perpajakan yang berpengalaman. Selalu ingat, kepatuhan terhadap peraturan perpajakan adalah langkah penting dalam menjaga kesinambungan bisnis dan hubungan dengan pemerintah.