Bila ada dua hal yang sulit dipahami oleh warga negara Indonesia, mungkin Pajak Penghasilan (PPH) dan rumus matematika. Jika kamu kepala pusing setiap kali mendengar kata-kata seperti PPH 21, ayam goreng Matematika ingin mengajakmu untuk mengabaikan rasa malas dan siap-siap belajar dengan cara yang santai seperti nongkrong di warung kopi kesayangan saat ini. Ayo, kita pelajari bersama cara menghitung PPH 21 terbaru secara gampang dan menyenangkan!
1. Langkah Pertama: Menghitung Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Saat hendak menghitung PPH 21, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah menentukan Penghasilan Kena Pajak (PKP) terlebih dahulu. Tapi tak perlu panik, rumus matematika yang kita gunakan kali ini level-nya sejauh kopi tubruk di warung sebelah. PKP bisa dihitung dengan rumus PKP = (Penghasilan Bruto – Kebutuhan Hidup Layak – Potongan Pribadi). Jadi, danai kantong kamu dengan sedikit kesabaran dan kecermatan untuk menentukan PKP ini.
2. Langkah Kedua: Mengetahui Tarif PPH yang Berlaku
Setelah mendapat PKP, langkah selanjutnya tentu adalah menentukan tarif PPH yang berlaku pada tahun ini. Jangan khawatir, informasi ini mudah didapatkan seperti layaknya informasi promo diskon di warung kopi favoritmu. Tarif PPH untuk tahun 2021 ini akan berbeda-beda, tergantung pada besaran PKP. Nantikan informasi resmi dari otoritas pajak setempat untuk mengetahui tarif yang berlaku.
3. Langkah Ketiga: Menghitung PPH
Sesuai namanya, Pajak Penghasilan (PPH) adalah jumlah yang harus kamu bayar sebagai pajak atas penghasilan yang kamu terima. Nah, untuk menghitung PPH 21 terbaru, kamu tinggal mengalikan PKP dengan tarif PPH yang berlaku. Itu saja! Jangan langsung panik karena rumus ini tentu tidak serumit susunan bijimaneh dalam secangkir kopi spesial pak kuncung yang sering kamu beli.
4. Langkah Terakhir: Pemasukan Pajak ke Negara
Setelah menghitung PPH, jangan lupa saatnya memasukkan pajak yang telah dihitung dengan teliti ini ke kas negara. Kamu bisa membuat pembayaran melalui sistem yang telah disediakan, seperti layaknya menggunakan e-wallet untuk membayar secangkir kopi kesukaanmu tidak ribet.
Itulah, gampang bukan? Hindari tekanan dan rasa malas saat belajar tentang PPH 21 terbaru. Jadikan ini sebagai peluang untuk menyeduh pengetahuanmu sembari menyeruput kopi hangat yang sudah mulai mengepulkan aroma yang menggugah selera. Semoga tips santai ini bisa membantu kamu dalam menghitung PPH 21 terbaru dengan mudah dan efektif. Selamat berhitung dan menikmati suasana kopi diwarung sebelah!
Apa itu PPh 21?
Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang harus dibayar oleh warga negara Indonesia atau badan usaha yang berada di Indonesia atas penghasilan yang diterima atau diperoleh. PPh 21 adalah salah satu jenis Pajak Penghasilan yang dikenakan pada penghasilan sehubungan dengan pekerjaan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak Orang Pribadi. PPh 21 dikenakan pada pekerjaan atau pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan, baik yang bekerja dalam perusahaan pemerintah maupun swasta.
Tips Menghitung PPh 21 Terbaru
Memahami cara menghitung PPh 21 terbaru sangat penting bagi setiap karyawan yang ingin mengetahui jumlah pajak yang harus dibayarkan. Berikut adalah beberapa tips untuk menghitung PPh 21 terbaru:
1. Periksa Tarif Pajak
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa tarif pajak terbaru yang berlaku. Tarif pajak PPh 21 terbaru dapat ditemukan dalam Peraturan Menteri Keuangan atau dapat dikonsultasikan dengan profesional pajak.
2. Hitung Penghasilan Kena Pajak
Langkah selanjutnya dalam menghitung PPh 21 terbaru adalah menghitung penghasilan kena pajak. Penghasilan kena pajak adalah jumlah penghasilan bruto dikurangi dengan pengurangan khusus yang berlaku.
3. Hitung PPh Terutang
Setelah menghitung penghasilan kena pajak, langkah selanjutnya adalah menghitung PPh terutang. PPh terutang adalah hasil perkalian antara penghasilan kena pajak dengan tarif pajak yang berlaku.
Kelebihan Cara Hitung PPh 21 Terbaru
Ada beberapa kelebihan menggunakan cara hitung PPh 21 terbaru:
– Dapat memastikan bahwa perhitungan pajak yang dilakukan sesuai dengan aturan terbaru dan tidak melanggar ketentuan perpajakan.
– Membantu mengoptimalkan penghitungan penghasilan kena pajak sehingga pajak yang dibayarkan sesuai dengan jumlah yang seharusnya.
– Memberikan rasa aman dan kepastian bagi karyawan karena mengetahui dengan pasti berapa jumlah pajak yang harus dibayarkan.
FAQ Mengenai PPh 21
1. Apakah PPh 21 harus dilaporkan setiap bulan?
Tidak. PPh 21 harus dilaporkan setiap tahun dalam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi. Namun, pengusaha dapat mengajukan Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Pasal 21 setiap bulan jika karyawan menggunakan sistem pemotongan pajak.
2. Bagaimana jika karyawan menerima penghasilan dari dua atau lebih perusahaan?
Jika karyawan menerima penghasilan dari dua atau lebih perusahaan, maka setiap perusahaan harus memotong dan menyetorkan PPh 21 sesuai dengan penghasilan yang diterima oleh karyawan di perusahaan tersebut.
3. Apakah karyawan yang penghasilannya di bawah batas penghasilan tidak wajib membayar PPh 21?
Ya, jika karyawan memiliki penghasilan di bawah batas penghasilan neto yang ditetapkan oleh pemerintah, maka karyawan tersebut tidak wajib membayar PPh 21. Namun, pengusaha tetap harus melaporkan penghasilan karyawan tersebut dalam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi.
Kesimpulan
Memahami cara menghitung PPh 21 terbaru sangat penting bagi setiap karyawan. Dengan mengetahui cara menghitung PPh 21 terbaru, karyawan dapat membayar pajak dengan tepat sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Dalam hal ini, memeriksa tarif pajak terbaru, menghitung penghasilan kena pajak, dan menghitung PPh terutang yang harus dibayarkan menjadi langkah-langkah yang perlu dilakukan.
Jangan lupa untuk selalu memperbaharui informasi mengenai peraturan perpajakan terbaru agar dapat melakukan perhitungan PPh 21 dengan benar. Dengan melakukan hal ini, Anda juga dapat menghindari risiko pelanggaran perpajakan yang dapat berdampak buruk pada keuangan pribadi atau perusahaan Anda. Jadi, segera terapkan tips ini dan pastikan Anda membayar pajak dengan benar!