Cara Menghitung PPh 21 atas Bonus dan THR dengan Santai tapi Tetap Akurat!

Pajak Penghasilan (PPh) 21 seringkali menjadi momok bagi kita yang menerima bonus atau tunjangan hari raya (THR). Bagaimana menghitungnya? Jangan khawatir, kali ini kita akan membahas cara menghitung PPh 21 atas bonus dan THR dengan gaya yang santai tapi tetap akurat!

1. Pertama-tama, mari kita pahami konsep PPh 21. PPh 21 adalah pajak yang dipotong pemberi kerja atas penghasilan atau imbalan yang diterima karyawan. Bonus dan THR merupakan penghasilan tambahan di luar gaji pokok, sehingga juga dikenakan PPh 21.

2. Langkah kedua yang perlu kita lakukan adalah mencari tahu besarnya tarif PPh 21. Tarif PPh 21 dihitung berdasarkan penghasilan bruto, atau penghasilan sebelum dipotong PPh 21. Tarif PPh 21 dapat kita temukan pada Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013.

3. Setelah mengetahui tarif PPh 21, kita dapat menghitung pajak yang harus dibayarkan. Caranya adalah dengan mengalikan tarif PPh 21 dengan penghasilan bruto atas bonus dan THR yang diterima. Sebagai contoh, jika tarif PPh 21 adalah 10% dan bonus yang diterima sebesar Rp 5.000.000, maka pajak yang harus dibayarkan adalah Rp 500.000.

4. Ada juga pengali pemotongan PPh 21 yang dapat memengaruhi perhitungan pajak. Pengali ini biasanya diberikan kepada bonus atau THR yang cukup besar. Misalnya, jika bonus atau THR yang diterima lebih dari Rp 15.000.000, maka bisa dikenakan pengali 1,5 atau lebih. Pengali ini akan mengubah tarif PPh 21 yang biasanya 10% menjadi 15% atau lebih sesuai pengali yang diberikan.

5. Terakhir, jangan lupa bahwa PPh 21 atas bonus dan THR biasanya dipotong langsung oleh pemberi kerja. Jadi, bukan kewajiban kita sebagai karyawan untuk mengurusnya. Namun, periksalah slip gaji dengan seksama untuk memastikan pajak yang dipotong sudah sesuai dan tercatat dengan benar.

Jadi, itulah cara menghitung PPh 21 atas bonus dan THR dengan santai tapi tetap akurat! Dengan memahami cara perhitungannya, kita dapat menghindari masalah di masa depan terkait pajak yang harus dibayar. Selamat mencoba!

Apa itu Pajak Penghasilan (PPH) 21?

Pajak Penghasilan (PPH) 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh seorang karyawan atau pegawai yang dibayarkan oleh pemberi kerja. PPH 21 merupakan singkatan dari Pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan yang mengatur pengenaan pajak terhadap penghasilan pegawai dalam negeri. Pajak ini merupakan salah satu jenis pajak yang paling umum di Indonesia dan wajib dipotong oleh pemberi kerja sebelum gaji atau penghasilan karyawan dibayarkan.

Tips Menghitung PPH 21 atas Bonus dan THR

Menghitung PPH 21 atas bonus dan THR tidaklah rumit jika Anda memahami rumus dan ketentuan yang berlaku. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menghitung PPH 21 atas bonus dan THR.

1. Tentukan Jumlah Penghasilan Kena Pajak

Langkah pertama dalam menghitung PPH 21 atas bonus dan THR adalah dengan menentukan jumlah penghasilan kena pajak. Penghasilan kena pajak merupakan jumlah penghasilan bruto yang diterima oleh karyawan dikurangi dengan biaya jabatan sebesar 5% atau maksimal Rp 500.000.

2. Hitung Penghasilan Neto

Setelah menentukan jumlah penghasilan kena pajak, langkah selanjutnya adalah menghitung penghasilan neto. Penghasilan neto merupakan penghasilan kena pajak setelah dikurangi dengan jumlah PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak).

3. Hitung PPh 21

Setelah menghitung penghasilan neto, langkah terakhir adalah menghitung PPh 21. PPh 21 dapat dihitung dengan menggunakan tarif pajak progresif yang berlaku sesuai dengan jumlah penghasilan neto. Tarif pajak ini dapat dilihat pada tabel tarif pajak yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Kelebihan Cara Menghitung PPH 21 atas Bonus dan THR

Menghitung PPH 21 atas bonus dan THR memiliki beberapa kelebihan yang perlu Anda ketahui. Berikut adalah beberapa kelebihan cara menghitung PPH 21 atas bonus dan THR.

1. Menghindari Denda dan Sanksi

Dengan menghitung PPH 21 atas bonus dan THR dengan benar, Anda dapat menghindari denda dan sanksi yang mungkin dikenakan oleh pihak berwenang. Mengurus pajak dengan baik adalah tanggung jawab setiap wajib pajak, termasuk perusahaan sebagai pemberi kerja dan karyawan sebagai penerima penghasilan.

2. Menjaga Kepatuhan Pajak

Menghitung PPH 21 dengan tepat juga merupakan langkah untuk menjaga kepatuhan pajak. Dalam menjalankan bisnis, penting untuk mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku agar tidak ada masalah dengan pihak berwenang. Dengan menghitung PPH 21 secara benar, Anda dapat membantu menjaga kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perpajakan.

3. Merupakan Kewajiban

Menghitung PPH 21 atas bonus dan THR merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan dan karyawan. Mengabaikan kewajiban ini dapat memberikan dampak negatif baik bagi perusahaan maupun karyawan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang cara menghitung PPH 21 dan melaksanakan kewajiban ini dengan tertib.

FAQ – Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Apakah semua jenis penghasilan dikenakan PPH 21?

Tidak semua jenis penghasilan dikenakan PPH 21. Ada beberapa jenis penghasilan yang tidak kena pajak atau dikenakan pajak dengan tarif yang berbeda. Beberapa contoh penghasilan yang tidak kena pajak adalah tunjangan keluarga, tunjangan hari raya, serta tunjangan perjalanan dinas.

2. Apakah PPH 21 hanya berlaku untuk karyawan dengan status tetap?

Tidak, PPH 21 berlaku untuk semua jenis karyawan, baik yang memiliki status tetap maupun tidak tetap. Setiap penghasilan yang diterima oleh seorang karyawan dari pemberi kerja dalam negeri akan dikenakan PPH 21, terlepas dari status pekerjaan tersebut.

3. Bagaimana cara mengajukan pengembalian PPH 21?

Pengembalian PPH 21 dapat diajukan oleh karyawan yang memiliki penghasilan di bawah PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) atau yang memiliki penghasilan lebih rendah dari jumlah pajak yang telah dipotong. Untuk mengajukan pengembalian PPH 21, karyawan dapat mengisi formulir pengembalian yang telah disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak dan mengajukannya ke kantor pajak setempat.

Kesimpulan

Menghitung PPH 21 atas bonus dan THR adalah bagian penting dalam manajemen keuangan perusahaan dan juga tanggung jawab setiap karyawan. Dengan mengikuti tips dan langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat menghitung PPH 21 dengan lebih mudah dan akurat. Penting untuk mematuhi ketentuan perpajakan yang berlaku agar dapat menghindari denda dan sanksi yang mungkin dikenakan. Jaga selalu kepatuhan pajak dan ajukan pengembalian PPH 21 jika memenuhi syarat. Dengan melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik, Anda dapat membantu menjaga kestabilan keuangan perusahaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

Leave a Comment