Dalam dunia ilmu tajwid, terdapat banyak distingsi dalam mengucapkan huruf-huruf berharakat sukun. Salah satu yang menarik perhatian adalah idzhar syamsiyah. Ayo kita simak!
Idzhar syamsiyah adalah salah satu macam bacaan pada huruf yang memiliki harakat sukun dan diikuti oleh huruf yang memiliki harakat tanwin. Saat membaca idzhar syamsiyah, pengucapan dilakukan dengan menggabungkan suara huruf yang memiliki harakat tanwin dengan suara huruf pertama yang memiliki suara shaddah (doubled). Keren, kan?
Nah, bagaimana contoh idzhar syamsiyah yang sering kita temui? Mari kita lihat tujuh contoh berikut ini:
- Kata ‘qalbun’ (قَلْبٌ), di sini huruf qof (ق) memiliki harakat sukun, dan setelahnya ditulis nun tanwin (ٌ). Saat membacanya, kita menggabungkan suara huruf qof (ق) dengan nun tanwin sehingga terdengar ‘qalbun’ bukan ‘qalb’un’. Keren, ya!
- Kata ‘jabalun’ (جَبَلٌ), pada kata ini huruf jim (ج) memiliki harakat sukun dan diikuti oleh nun tanwin (ٌ). Ketika membaca, kita menggabungkan suara huruf jim (ج) dengan nun tanwin sehingga terdengar ‘jabalun’ bukan ‘jabal’un’. Luar biasa!
- Kata ‘khayrun’ (خَيْرٌ), di sini huruf kho (خ) memiliki harakat sukun dan diikuti oleh nun tanwin (ٌ). Saat kita membacakannya, kita harus menggabungkan suara huruf kho (خ) dengan nun tanwin sampai terdengar ‘khayrun’ bukan ‘khayr’un’. Menarik sekali!
- Kata ‘raihanun’ (رَيْحَانٌ), pada kata ini huruf ra (ر) memiliki harakat sukun dan diikuti oleh nun tanwin (ٌ). Kita perlu menggabungkan suara huruf ra (ر) dengan nun tanwin sehingga terdengar ‘raihanun’ bukan ‘raih’an’. Seru, bukan?
- Kata ‘dabusun’ (دَابٌ), huruf dal (د) pada kata ini memiliki harakat sukun dan diikuti oleh nun tanwin (ٌ). Saat mengucapkannya, kita harus menggabungkan suara huruf dal (د) dengan nun tanwin sehingga terdengar ‘dabusun’ bukan ‘dab’un’. Asyik, ya!
- Kata ‘tasyarufun’ (تَشَرُّفٌ), dalam kata ini, huruf ta (ت) memiliki harakat sukun diikuti oleh nun tanwin (ٌ). Kita dapat menggabungkan suara huruf ta (ت) dengan nun tanwin agar terdengar ‘tasyarufun’ bukan ‘tasyaruf’un’. Keren sekali!
- Kata ‘zakatun’ (زَكَاةٌ), huruf za (ز) pada kata ini memiliki harakat sukun dan diikuti oleh nun tanwin (ٌ). Kita bisa menggabungkan suara huruf za (ز) dengan nun tanwin sehingga terdengar ‘zakatun’ bukan ‘zaka’t’. Wah, menarik, kan?
Jadi, idzhar syamsiyah adalah salah satu bentuk kemahiran membaca huruf Arab yang membuat suara terdengar seperti bersatu. Dengan banyaknya contoh seperti yang telah kita lihat di atas, semoga kita dapat lebih memahami dan mengaplikasikan idzhar syamsiyah dengan lebih baik. Selamat mencoba!
Apa Itu Idzhar Syamsiyah?
Idzhar Syamsiyah adalah salah satu bacaan dalam ilmu Tajwid yang memiliki aturan khusus dalam melafalkan huruf nun mati (ن) dan tanwin (ــًــٍــٌ). Idzhar Syamsiyah dapat diaplikasikan ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah yang tidak memiliki sifat nafas dan tidak terdapat dalam makhraj (tempat keluarnya suara).
Terdapat 15 huruf yang termasuk dalam aturan Idzhar Syamsiyah, yaitu:
1. ك
2. ش
3. ص
4. ض
5. ط
6. ظ
7. ف
8. ق
9. ب
10. ج
11. د
12. ذ
13. ز
14. م
15. ن
Pada prinsipnya, ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf di atas, maka huruf tersebut harus dilafalkan dengan jelas dan tidak terdapat huruf nasal (ghunnah) di antaranya. Hal ini berbeda dengan bacaan Idgham Bighunnah di mana huruf nun mati atau tanwin dilafalkan dengan menggabungkan huruf sesudahnya.
Cara Mengaplikasikan Idzhar Syamsiyah
Untuk mengaplikasikan Idzhar Syamsiyah, kita harus memperhatikan beberapa langkah berikut ini:
1. Mengenali Huruf-huruf Idzhar Syamsiyah
Langkah pertama adalah mengenali huruf-huruf yang termasuk dalam aturan Idzhar Syamsiyah. Pada pembahasan sebelumnya, telah disebutkan 15 huruf yang masuk dalam aturan Idzhar Syamsiyah. Ketika membaca sebuah teks atau surat, kita harus memperhatikan apakah ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf tersebut.
2. Melafalkan dengan Jelas dan Tegas
Setelah mengenali huruf-huruf Idzhar Syamsiyah, langkah selanjutnya adalah melafalkan nun mati atau tanwin dengan jelas dan tegas ketika bertemu dengan salah satu huruf tersebut. Untuk mencapai hal ini, kita harus mengeluarkan suara dari tenggorokan secara kuat dan menyilang atas atau bawah dengan memperhatikan tajwid yang benar.
Contoh:
كَلِمَاتٍ (kalimat) menjadi kalamatim
نَصِيْحَةٌ (nashihatun) menjadi nashihatun
3. Menghindari Huruf Nasal
Hal terpenting dalam Idzhar Syamsiyah adalah menghindari huruf nasal atau ghunnah ketika melafalkan nun mati atau tanwin. Huruf nasal adalah huruf yang diucapkan melalui hidung, seperti huruf ن (nun) dan م (mim). Dalam Idzhar Syamsiyah, kita harus melafalkan nun mati atau tanwin dengan suara dari tenggorokan, bukan melalui hidung.
Contoh:
كَمْ (kam) menjadi kam, bukan ngam
مِنْ (min) menjadi min, bukan minn
Pertanyaan Umum tentang Idzhar Syamsiyah
1. Apa saja huruf-huruf yang termasuk dalam aturan Idzhar Syamsiyah?
Ada 15 huruf hijaiyah yang termasuk dalam aturan Idzhar Syamsiyah, yaitu ك, ش, ص, ض, ط, ظ, ف, ق, ب, ج, د, ذ, ز, م, dan ن.
2. Apa bedanya Idzhar Syamsiyah dengan Idgham Bighunnah?
Idzhar Syamsiyah adalah bacaan nun mati atau tanwin yang dilafalkan dengan jelas dan tegas ketika bertemu dengan huruf-huruf tertentu, sementara Idgham Bighunnah adalah bacaan nun mati atau tanwin yang dilafalkan dengan menggabungkan huruf sesudahnya.
3. Apakah Idzhar Syamsiyah berlaku hanya pada huruf nun mati atau tanwin saja?
Ya, Idzhar Syamsiyah hanya berlaku pada bacaan nun mati atau tanwin. Jika bertemu dengan huruf hijaiyah lainnya, maka aturannya akan berbeda.
Kesimpulan
Idzhar Syamsiyah adalah salah satu aturan dalam ilmu Tajwid yang berkaitan dengan melafalkan nun mati atau tanwin dengan jelas dan tegas ketika bertemu dengan beberapa huruf hijaiyah tertentu. Dalam mengaplikasikan Idzhar Syamsiyah, kita harus menghindari huruf nasal atau ghunnah dan melafalkan nun mati atau tanwin dengan suara dari tenggorokan. Aturan ini merupakan bagian dari menjaga tartil dan hafalan Al-Quran yang baik.
Jika kamu ingin mempelajari ilmu Tajwid dengan lebih mendalam, tidak ada salahnya untuk mencari panduan atau guru yang kompeten di bidang ini. Dengan memahami dan mengaplikasikan Idzhar Syamsiyah dengan baik, kamu akan dapat membaca dan melafalkan Al-Quran dengan lebih baik pula.
Jangan lupa untuk selalu berlatih dan mempraktikkan apa yang telah kamu pelajari. Dengan konsistensi dan kesungguhan hati, kamu akan semakin terampil dalam membaca Al-Quran dan menjaga keindahannya. Selamat belajar dan semoga bermanfaat!