Di tengah gemuruh perkembangan musik modern dan tren yang terus bergulir di era digital ini, tak ada salahnya kita kembali mengenang dan mengapresiasi seni musik tradisional keroncong. Salah satu lagu keroncong legendaris yang tetap mengalir dalam alunan kehidupan kita hingga saat ini adalah “Keroncong Kemayoran”. Dan tak terlepas dari itu, ada sosok yang layak kita kenal sebagai pencipta lagu keroncong yang melegendaris ini.
Bertempat di kawasan Kemayoran yang terletak di timur Jakarta, lahir seorang jenaka berbakat bernama Gesang Martohartono. Putra dari pasangan Amin Martohartono dan Suharsimah ini adalah sosok yang secara tak terduga menciptakan lagu keroncong yang menjadi ikon musik khas Indonesia.
Gesang lahir pada 1 Oktober 1917. Ia memulai perjalanan musiknya di usia remaja dengan menjadi seorang pemain biola. Namun, bukan itu saja yang melambangkan talenta yang dimilikinya. Ia juga memiliki kegemaran dalam bermusik aliran keroncong yang sering terdengar di pelosok kota.
Dalam masa belajarnya di sekolah, Gesang pernah menjadi anggota grup musik di sekolahnya yang sering tampil di acara-acara sekolah. Ia memadukan alat musik biola yang menjadi jiwanya dengan alunan keroncong yang mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi.
Suatu hari, ketika ia berkunjung ke rumah seorang sahabatnya, ia mendengar melodi sebuah lagu yang membuat hatinya terpukau. Melodi tersebut terdengar dari sebuah radio tua di sudut ruangan. Gesang pun segera terinspirasi dan mulai mencoba menciptakan lagu-lagu keroncong dengan sentuhan orkes. Tak disangka, salah satu karyanya yang paling terkenal adalah “Keroncong Kemayoran”.
“Keroncong Kemayoran” dikeluarkan pada tahun 1940 dan disusul oleh kesuksesan besar. Lagu ini menceritakan kehidupan sehari-hari di Kemayoran, daerah tempat Gesang tumbuh besar. Liriknya yang penuh dengan keceriaan dan sentuhan jenaka, mampu membuat pendengarnya terhipnotis dan melupakan segala beban sejenak.
Prestasi Gesang sebagai pencipta lagu keroncong tidak hanya berhenti pada “Keroncong Kemayoran”. Ia juga menciptakan karya-karya lainnya yang tak kalah mengesankan, seperti “Bengawan Solo” yang juga menjadi salah satu lagu keroncong paling terkenal di Indonesia.
Di akhir hayatnya, tepatnya pada 20 Mei 2010, setelah usianya mencapai 92 tahun, Gesang Martohartono meninggal dunia namun warisannya sebagai pencipta lagu keroncong tetap hidup dalam setiap alunan musik keroncong yang ada. Beliau adalah sosok yang berhasil mengangkat derajat musik keroncong sebagai bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.
Dalam mengenang pencipta lagu keroncong Kemayoran ini, mari kita jaga dan lestarikan musik khas Indonesia dengan tetap mendengarkan karya-karya indah milik Gesang Martohartono. Dapatkan momen yang tak terlupakan dengan seluruh kehangatan musik keroncong yang membawa kita pada kisah-kisah masa lalu yang mengharu biru.
Apa itu Pencipta Lagu Keroncong Kemayoran?
Pencipta Lagu Keroncong Kemayoran adalah seorang musisi dan komponis bernama Gesang Martohartono. Ia lahir pada 1 Oktober 1917 di Kemayoran, Jakarta, dan meninggal dunia pada 20 Mei 2010 di Solo, Jawa Tengah. Gesang Martohartono dikenal sebagai pencipta lagu Keroncong Kemayoran yang sangat terkenal di Indonesia. Keroncong Kemayoran sendiri merupakan salah satu genre musik keroncong yang populer di tanah air.
Perjalanan Karier Gesang Martohartono
Pada awalnya, Gesang Martohartono merupakan seorang seniman yang bermain alat musik biola. Ia sering tampil di berbagai acara musik dengan menggunakan alat musik tersebut. Namun, pada tahun 1940-an, Gesang Martohartono mulai menciptakan lagu-lagu keroncong yang dipengaruhi oleh musik tradisional Jawa, musik daerah Bali, dan juga musik Melayu.
Kemudian, pada tahun 1945, ia menciptakan lagu yang sangat melegenda, yaitu “Bengawan Solo”. Lagu ini menjadi salah satu karya terbaik Gesang Martohartono yang hingga saat ini masih populer dan sering dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi terkenal di Indonesia.
Sepanjang perjalanan kariernya, Gesang Martohartono telah menciptakan banyak lagu keroncong yang menjadi hits di masanya. Selain “Bengawan Solo”, beberapa lagu terkenal yang juga diciptakan olehnya antara lain “Jembatan Merah”, “Keroncong Kemayoran”, dan “Bubuy Bulan”. Karya-karya tersebut menghadirkan nuansa yang khas dengan melodi yang indah serta lirik yang memikat hati.
Pengaruh Lagu Keroncong Kemayoran
Lagu-lagu yang diciptakan oleh Gesang Martohartono, terutama Keroncong Kemayoran, telah memberikan pengaruh yang besar bagi dunia musik Indonesia. Musik keroncong yang dihasilkan oleh Gesang Martohartono mampu menyatukan berbagai unsur budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
Keroncong Kemayoran menjadi populer di era 1940-an hingga 1960-an dan menjadi musik yang disukai oleh berbagai kalangan masyarakat. Melodi dan lirik yang dihasilkan mampu menghadirkan suasana yang hangat dan romantis.
Tidak hanya itu, lagu-lagu keroncong ciptaan Gesang Martohartono juga sering digunakan sebagai latar musik dalam film-film Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa keindahan lagu-lagu tersebut mampu meningkatkan nuansa dan emosi yang diinginkan dalam film.
Kesimpulan
Pencipta Lagu Keroncong Kemayoran, Gesang Martohartono, adalah seorang musisi dan komponis yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia musik Indonesia. Karya-karya yang dihasilkan olehnya, terutama Keroncong Kemayoran, menghadirkan keindahan dan kehangatan budaya Indonesia melalui melodi dan lirik yang indah.
Pengaruh lagu-lagu keroncong ciptaan Gesang Martohartono tidak hanya terasa pada masanya, tetapi juga masih terasa hingga saat ini. Melalui lagu-lagu tersebut, ia berhasil menyatukan berbagai unsur budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
Jadi, mari kita tetap mempertahankan dan menghargai keberagaman musik Indonesia, termasuk lagu-lagu keroncong karya Gesang Martohartono. Dengarkanlah lagu-lagu indah tersebut dan biarkan diri kita terhanyut dalam kehangatan budaya musik keroncong.
Cara Pencipta Lagu Keroncong Kemayoran
Pencipta lagu Keroncong Kemayoran, Gesang Martohartono, memiliki cara tersendiri dalam menciptakan lagu-lagu keroncong yang menjadi hits di masanya. Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin ia lakukan dalam proses penciptaan lagu:
Pemilihan Tema dan Inspirasi
Sebelum mulai menciptakan lagu, seorang pencipta perlu memilih tema yang ingin diangkat dalam lagunya. Gesang Martohartono mungkin mencari inspirasi dari pengalaman pribadi, peristiwa sejarah, alam, atau pun kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, lagu “Bengawan Solo” terinspirasi dari sungai Bengawan Solo yang merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia. Pengalaman mendayung perahu di sungai tersebut menjadi salah satu inspirasi yang mendorong Gesang Martohartono untuk menciptakan lagu tersebut.
Pemilihan Instrumen dan Melodi
Gesang Martohartono sebagai komponis keroncong memiliki pengetahuan dan keahlian dalam memilih instrumen dan merangkai melodi yang tepat. Biasanya, ia menggunakan alat musik keroncong seperti ukulele, biola, gitar, dan cello dalam penggarapan lagu-lagu keroncongnya.
Menghadirkan melodi yang khas adalah salah satu ciri khas dari lagu-lagu keroncong ciptaan Gesang Martohartono. Melodi yang indah dan mudah diingat menjadi salah satu daya tarik utama lagu-lagu keroncong tersebut.
Pemilihan Kata dan Lirik
Lirik menjadi hal penting dalam lagu keroncong. Gesang Martohartono mungkin memilih kata-kata yang memiliki makna dan emosi yang kuat untuk menghadirkan suasana yang diinginkan dalam lagu.
Lirik dalam lagu keroncong ciptaan Gesang Martohartono sering kali menggambarkan kehidupan, cinta, keindahan alam, atau pun kearifan lokal dari berbagai daerah di Indonesia. Lirik yang indah ini menjadi daya tarik bagi pendengar untuk meresapi makna dan pesan yang ingin disampaikan.