Akhir-akhir ini, banyak sekali konten kreator yang mengeluhkan angka penonton atau viewers YouTube yang menurun tajam tanpa sebab. Terdapat beberapa faktor penyebab viewers YouTube berkurang yang tentu akan mempengaruhi kualitas konten di mata penonton.
Respons yang positif dari netizen, baik itu dari jumlah viewers, like, dan isi komentar, akan memberi kesan menarik pada video. Oleh sebab itu ketika penonton YouTube berkurang, padahal traffic sedang di puncak, akan sangat merugikan konten kreator. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan viewers di YouTube mengalami penurunan:
1. Berubahnya Kebijakan Algoritma YouTube
Salah satu penyebab viewers YouTube berkurang adalah dugaan adanya perubahan aturan algoritma di YouTube. YouTube yang mengubah kebijakan algoritma membuat penonton kesulitan menemukan video dari kanal yang sudah disubscribe.
Hal inilah yang menyebabkan jumlah penonton sedikit meskipun pengikut kanal YouTube sudah banyak. YouTube hendak memastikan bahwa viewers bukanlah penonton fake.
2. Penggunaan Bot YouTube
Semakin banyaknya konten kreator, semakin sengit pula persaingan di YouTube. Konten video dari kreator yang memiliki jumlah subscriber banyak, tentu frekuensi muncul di beranda YouTube sangat besar.
Sebaliknya, konten dari kreator dengan jumlah pengikut kanal sedikit, akan sulit ditemukan orang dan memiliki jumlah view sedikit pula. Maka dari itu sebagian konten kreator memilih menggunakan jalan pintas, yaitu dengan menggunakan “sistem bot” di YouTube.
Sistem bot akan secara otomatis menaikkan jumlah pengunjung atau penonton pada setiap video si kreator. Hanya saja, viewers yang diberikan sistem bot bukanlah penonton asli atau manusia, melainkan sistem komputer.
Adanya penggunaan bot yang instan ini akan sangat merugikan, karena YouTube tetap akan menghitung jumlah viewers asli. Maka dari itu, penggunaan bot di YouTube ini tidak dianjurkan.
3. Berkurangnya Iklan Pada Konten
Faktor penyebab berikutnya adalah berkurangnya iklan pada konten si kreator, terlebih iklan-iklan dengan brand yang mematok harga mahal. Salah satu contohnya adalah iklan-iklan otomotif, seperti mobil.
Iklan otomotif tentu akan kurang diminati di kala pandemi, karena otomotif tidak terlalu banyak digunakan saat di rumah saja. Berkurangnya iklan-iklan di YouTube, artinya berkurang juga persaingan antar iklan, sehingga penawaran pengiklan akan jauh lebih mudah.
Ternyata, hal ini pun berpengaruh pada jumlah view dan hasil monetisasi akan lebih sedikit. Iklan yang ditonton penonton tanpa skip, akan menghasilkan monetisasi yang lumayan.
4. Penggunaan Penonton Bayaran
Sama halnya dengan penggunaan sistem bot, penggunaan penonton bayaran juga menyebabkan grafik jumlah viewers menurun. Konten kreator melakukan kecurangan dengan membayar akun-akun fake untuk meningkatkan jumlah penonton.
Hal ini menyebabkan sistem YouTube akan memeriksa dan memfilter akun-akun tersebut. YouTube kemudian akan menampilkan hasil verifikasi jumlah akun asli setelah beberapa jam video tayang.
Akun palsu atau akun bayaran tidak akan terhitung oleh sistem YouTube sehingga jumlah viewers akan tetap mengandalkan akun real. Jadi, penggunaan penonton bayaran sebenarnya hanya akan merugikan si konten kreator.
5. Konten Video Kurang Berkualitas
Tidak bisa dipungkiri bahwa konten-konten yang viral adalah konten video yang unik, kreatif, dan dikemas semenarik mungkin. Konten video yang sepi penonton bisa jadi karena konten yang diciptakan kurang memiliki daya tarik atau tidak berkualitas.
Jadi, jangan hanya menyalahkan sistem YouTube jika jumlah viewers mengalami penurunan yang tidak masuk akal. Barangkali konten-konten yang diciptakan lambat laun mengalami penurunan kualitas, sehingga penonton tidak lagi tertarik.
Itulah 5 faktor penyebab viewers YouTube berkurang yang dapat mempengaruhi jumlah pendapatan si konten kreator. Di era digital, persaingan dunia perkontenan pun memang semakin ketat. Siapa yang mampu mempertahankan kekreatifannya, maka itulah yang akan tetap berada pada posisi puncak.