Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah: Fakta atau Mitos?

Sebagai umat Muslim, shalat Tarawih selama bulan Ramadhan adalah salah satu ibadah yang telah tertanam dalam hati dan budaya kita. Namun, belakangan ini muncul perdebatan mengenai keabsahan shalat Tarawih berjamaah. Beberapa kelompok menganggapnya sebagai bid’ah, sementara yang lain tetap mempertahankan kebiasaan ini dengan yakin.

Bid’ah, istilah yang kerap menjadi bahan perdebatan bagi para ulama, dapat diartikan sebagai sebuah inovasi dalam agama yang tidak memiliki dasar atau landasan syar’i yang kuat. Dalam kasus shalat Tarawih, beberapa pendapat beranggapan bahwa shalat ini tidak diajarkan oleh Rasulullah secara langsung dan oleh karena itu, dianggap sebagai bid’ah.

Walau demikian, mayoritas ulama yang memahami terasnya agama Islam sepakat bahwa shalat Tarawih berjamaah adalah sebuah amalan yang baik dan dianjurkan. Mereka berpegang pada perbuatan Nabi Muhammad saw yang diamalkan bersama para sahabatnya. Meskipun tadinya dimulai secara individu, selanjutnya beliau menghentikannya karena takut hal tersebut akan menjadi kewajiban di masa mendatang.

Perdebatan mengenai shalat Tarawih berjamaah bid’ah tidak perlu diperdebatkan secara terus-menerus. Sebagai umat Muslim, kita harus lebih memfokuskan diri pada makna sebenarnya dari ibadah ini, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbanyak amalan kebaikan selama bulan Ramadhan.

Apakah shalat Tarawih berjamaah bid’ah? Sebagai Muslim yang bertanggung jawab atas amal ibadahnya, pilihan ada di tangan kita masing-masing. Namun, yang terpenting adalah niat dan keikhlasan kita dalam menjalankan ibadah. Selama niat kita dalam beribadah tersebut hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan bukan karena perkara dunia semata, seharusnya tidak ada alasan untuk memperdebatkannya secara berlebihan.

Merayakan perbedaan dan memahami bahwa sudah ada kesepakatan dalam perkara agama yang pokok adalah penting dalam menjaga keutuhan umat Muslim. Jangan sampai perdebatan-perdebatan kecil tentang bid’ah malah mengaburkan esensi dari bulan Ramadhan itu sendiri.

Jadi, marilah kita melaksanakan shalat Tarawih berjamaah dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur. Jadikan ibadah ini sebagai wujud cinta dan rindu kita kepada Sang Khalik, bukan sumber perdebatan yang mengundang kebencian di antara sesama Muslim. Semoga kita semua dapat ketenangan dalam melaksanakan ibadah di bulan suci ini, dan semoga amalan kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

Apa itu Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah?

Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan. Ibadah ini dilakukan setelah shalat Isya’ dan sebelum shalat Witir. Shalat Tarawih biasanya dilakukan berjamaah di masjid atau mushalla dengan memimpin oleh seorang imam.

Namun, dalam perkembangannya, ada beberapa kelompok yang mempraktikkan Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah. Bid’ah sendiri memiliki arti inovasi atau tambahan dalam beribadah yang tidak ada dasarnya dalam ajaran Islam. Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah seringkali dilakukan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan para sahabat.

Cara Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah

Ada beberapa ciri khas atau cara Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah yang sering terlihat, antara lain:

1. Dalam Sujud Membaca Tasbih dan Dzikir Tambahan

Pada Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah, seringkali terdapat perbedaan dalam bacaan dzikir tambahan saat sujud. Biasanya, pengikut yang mengerjakan Shalat Tarawih Bid’ah akan membaca tasbih lebih dari yang diajarkan dalam sunnah Rasulullah. Bacaan tasbih yang berlebihan ini tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam dan dianggap sebagai inovasi dalam ibadah.

2. Penambahan Rakaat yang Tidak Sesuai dengan Sunnah

Shalat Tarawih Bid’ah seringkali dilakukan dengan menambah jumlah rakaat dibandingkan dengan shalat tarawih yang diajarkan oleh Rasulullah. Rasulullah mencontohkan dalam hadis bahwa beliau hanya melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah 8 rakaat dan ditutup dengan 3 rakaat shalat witir. Namun, dalam Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah, biasanya dilakukan dengan jumlah rakaat yang lebih dari 8, bahkan ada yang mencapai 30 rakaat.

3. Membaca Al-Quran dengan Kecepatan Tinggi

Pada Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah, seringkali terjadi pembacaan Al-Quran dengan kecepatan tinggi. Para imam yang memimpin shalat akan membaca Al-Quran dengan cepat tanpa memberikan jeda yang cukup untuk khusyuk dan merenungkan makna yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibaca. Hal ini berbeda dengan shalat tarawih yang diajarkan oleh Rasulullah, di mana beliau membaca Al-Quran dengan tenang dan khidmat.

FAQ

1. Apakah Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah dilarang dalam Islam?

Tentu saja, Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah dilarang dalam Islam. Shalat Tarawih harus dilakukan sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan tidak boleh ditambahi dengan inovasi atau tambahan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

2. Apa konsekuensi dari melakukan Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah?

Perlu kita ketahui bahwa Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah termasuk dalam perbuatan bid’ah dalam ibadah. Rasulullah bersabda bahwa setiap bid’ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan adalah keluar dari agama. Oleh karena itu, melakukan Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah berarti melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan memiliki konsekuensi dosa.

3. Bagaimana cara menghindari Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah?

Untuk menghindari Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah, kita perlu mengikuti tuntunan Rasulullah dalam mengerjakan shalat tarawih. Shalat tarawih sebaiknya dilakukan sesuai dengan sunnah Rasulullah dengan jumlah rakaat yang diajarkan, membaca dzikir sesuai dengan yang diajarkan dan membaca Al-Quran dengan baik dan tenang.

Kesimpulan

Shalat Tarawih Berjamaah Bid’ah adalah inovasi dalam beribadah yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan para sahabat. Ibadah ini seringkali dilakukan dengan tambahan-tambahan yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Oleh karena itu, kita perlu menjaga agar ibadah yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan tidak melakukan perbuatan bid’ah.

Oleh karena itu, mari kita tingkatkan pemahaman kita tentang ajaran Islam dan selalu mengacu pada Al-Quran dan Hadis dalam menjalankan ibadah. Dengan demikian, kita dapat mendapatkan keberkahan dari ibadah yang kita lakukan dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Selamat menjalankan ibadah tarawih dengan penuh kekhidmatan dan semoga kita mendapatkan berkah dan ampunan dari Allah SWT.

Leave a Comment