Rubah Merah Seorang Programer yang hobi menulis dan main game. Pengalaman lebih dari 10 tahun dalam dunia IT. Mengerjakan proyek local maupun internasional

Desikator Laboratorium Adalah : Manfaat, Jenis, Cara Kerja, Cara Memilih, Cara Penggunaannya

bf6a827500fa2313a3751a07c3468278

Desikator laboratorium merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan bahan kimia ataupun sampel laboratorium yang sensitif terhadap kelembaban. Desikator dibuat dari bahan yang kedap udara dan difasilitasi dengan penutup yang dapat diikat rapat. Di bagian desikator terdapat bahan pengering seperti silika gel atau kalsium sulfat anhidrat yang membantu menjaga kelembaban dalam desikator agar tetap rendah. Desikator biasanya digunakan dalam laboratorium kimia, biologi, dan farmasi untuk menyimpan dan melindungi sampel dari kerusakan yang disebabkan oleh kelembaban.

Manfaat menggunakan desikator laboratorium

Desikator laboratorium adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan uap air dari wadah kedap udara. Dengan menggunakan desikan, desikator dapat menjaga isi wadah tetap kering dan terlindung dari kerusakan kelembaban.

Ada banyak manfaat menggunakan desikator laboratorium, termasuk:

  • Meminimalisir kerusakan bahan kimia atau sampel yang sensitif terhadap kelembaban – Kelembaban bisa merusak beberapa bahan kimia dan sampel laboratorium, misalnya zat yang mudah teroksidasi ataupun sampel biologis yang bisa rusak karena pertumbuhan mikroorganisme. Desikator membantu menjaga kelembaban rendah di sekitar bahan atau sampel, sehingga meminimalisir kerusakan tersebut.
  • Meningkatkan ketepatan hasil percobaan – Bahan kimia dan sampel yang disimpan di dalam desikator umumnya lebih stabil dan konsisten daripada bahan dan sampel yang tidak disimpan dengan benar. Hal ini bisa meningkatkan ketepatan hasil percobaan dan analisis laboratorium.
  • Meningkatkan daya tahan bahan – Desikator bisa digunakan untuk menyimpan bahan kimia atau sampel dalam jangka waktu yang lebih lama, terutama jika bahan atau sampel tersebut rentan terhadap kelembaban atau oksidasi.
  • Menjauhkan kontaminasi – Desikator dengan penutup yang rapat dapat meminimalisir masuknya partikel asing atau mikroorganisme yang bisa mencemari bahan atau sampel yang disimpan di dalamnya.
  • Menghemat waktu dan juga biaya – Dengan mencegah kerusakan dan kontaminasi, penggunaan desikator dapat menghemat waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengganti bahan atau sampel yang rusak atau terkontaminasi.
  • Perlindungan dari jamur dan lumut – Jamur dan lumut dapat tumbuh pada banyak jenis bahan, termasuk makanan, kertas, dan kain. Dengan menggunakan desikator, Anda dapat mencegah tumbuhnya jamur dan lumut pada isi wadah Anda.
  • Mudah digunakan – Desikator laboratorium mudah digunakan. Cukup tempatkan pengering di bagian bawah wadah, lalu tutup wadahnya. Pengering akan menghilangkan uap air dari udara di dalam wadah, menjaga isinya tetap kering.

Jenis desikator laboratorium

Ada beberapa jenis desikator laboratorium yang umum digunakan, antara lain:

  • Desikator dengan tutup kaca – Desikator jenis ini mempunyai tutup kaca tembus pandang yang memungkinkan pengguna untuk melihat bahan atau sampel yang disimpan di dalamnya tanpa membuka tutup desikator.
  • Desikator dengan tutup plastik – Jenis ini mempunyai tutup plastik yang lebih ringan serta lebih mudah digunakan dibandingkan dengan desikator dengan tutup kaca. Tutup plastik juga bisa menahan tekanan negatif ataupun positif.
  • Desikator vakum – Desikator ini mempunyai pompa vakum untuk mengurangi tekanan di dalam desikator, sehingga menghasilkan kelembaban yang sangat rendah.
  • Desikator buih – Desikator ini digunakan untuk menyimpan bahan atau sampel yang mudah hancur. Desikator buih dilapisi dengan bahan lunak seperti busa atau karet untuk melindungi bahan atau sampel dari kerusakan.
  • Desikator berisi nitrogen atau gas inert – Desikator jenis ini digunakan untuk menyimpan bahan atau sampel yang sangat rentan terhadap oksidasi atau degradasi oleh oksigen. Nitrogen atau gas inert lainnya digunakan untuk menggantikan udara di dalam desikator sehingga mengurangi kandungan oksigen di dalamnya.
  • Arang aktif adalah jenis desikator laboratorium yang paling umum. Itu terbuat dari arang yang telah diolah dengan oksigen agar lebih keropos. Ini membuatnya lebih efektif dalam menyerap kelembapan. Desikator arang aktif dapat digunakan kembali setelah dikeringkan.
  • Silica gel adalah jenis lain dari desikator laboratorium. Itu terbuat dari silikon dioksida, yang merupakan sejenis pasir. Silica gel sangat efektif dalam menyerap kelembapan dan dapat digunakan kembali setelah dikeringkan.
  • Saringan molekuler adalah jenis desikator laboratorium yang paling mahal. Itu terbuat dari sejenis zeolit, yang merupakan sejenis mineral. Saringan molekuler sangat efektif dalam menyerap kelembapan dan dapat digunakan kembali setelah dikeringkan.

Cara memilih desikator laboratorium yang tepat

Saat bekerja dengan bahan kimia atau bahan sensitif lainnya, penting untuk memiliki desikator laboratorium agar tetap kering. Tetapi Ada banyak jenis desikator laboratorium yang tersedia di pasaran, jadi penting untuk memilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, bagaimana Anda tahu mana yang tepat untuk kebutuhan Anda? Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih desikator laboratorium :

  • Jenis bahan ataupun sampel yang akan disimpan – Desikator yang tepat harus dipilih berdasarkan jenis bahan maupun sampel yang akan disimpan di dalamnya. Bahan atau sampel yang sensitif terhadap kelembaban, oksidasi, atau kontaminasi akan membutuhkan desikator dengan spesifikasi yang berbeda.
  • Ukuran desikator – Desikator harus dipilih dengan ukuran yang sesuai dengan jumlah bahan atau sampel yang akan disimpan di dalamnya. Ukuran desikator juga wajib sesuai dengan ruang atau tempat di mana desikator akan ditempatkan.
  • Jenis penutup desikator – Jenis penutup desikator bisa saja mempengaruhi kemudahan penggunaan dan fungsionalitas desikator. Desikator dengan tutup kaca dapat memudahkan pengguna untuk melihat bahan atau sampel di dalamnya, dan desikator dengan tutup plastik lebih ringan serta lebih mudah digunakan.
  • Bahan desikator – Desikator yang terbuat dari bahan yang tahan lama dan tahan korosi akan lebih baik untuk penggunaan jangka panjang dan dalam kondisi laboratorium yang keras.
  • Ketersediaan aksesori – Desikator yang difasilitasi dengan aksesori seperti rak ataupun pengering udara akan lebih fungsional dan bisa memudahkan penggunaan di laboratorium.
  • Biaya – Desikator yang tepat harus sesuai dengan biaya yang tersedia. Ada banyak pilihan desikator dengan harga yang berbeda-beda, jadi pastikan untuk memilih desikator yang sesuai dengan biaya dan kebutuhan laboratorium.
  • Pengering – Desikan adalah bahan yang menyerap kelembapan dari udara, dan tersedia dalam berbagai jenis. Pengering yang paling umum adalah gel silika, kalsium klorida, dan arang aktif. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadi pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
  • Garansi dan kebijakan pengembalian desikator laboratorium juga penting untuk dipertimbangkan. Beberapa desikator laboratorium memiliki garansi, sementara yang lainnya tidak. Penting untuk membaca perihal garansi dan kebijakan pengembalian terlebih dahulu

Cara menggunakan desikator laboratorium

Berikut ini merupakan cara umum menggunakan desikator laboratorium :

  • Pastikan desikator dalam kondisi bersih dan juga kering sebelum digunakan. Bersihkan desikator menggunakan bahan pembersih yang cocok untuk bahan desikator tersebut.
  • Letakkan bahan ataupun sampel yang akan disimpan di dalam desikator. Pastikan bahan atau sampel terletak pada wadah yang kedap udara dan aman untuk disimpan di dalam desikator.
  • Buka tutup desikator secara hati-hati, hindari menggoreskan wadah ke dinding desikator atau menjatuhkan wadah.
  • Ambil bahan atau sampel yang diperlukan dari dalam desikator. Jangan lupa untuk segera menutup kembali desikator sehabis mengambil bahan ataupun sampel.
  • Pastikan desikator selalu dalam kondisi tertutup rapat saat tidak digunakan. Jangan lupa untuk memeriksa keadaan dan kondisi bahan atau sampel yang disimpan secara berkala.
  • Jangan sampai bahan ataupun sampel terlalu lama disimpan di dalam desikator, ada baiknya gunakan secepat mungkin atau simpan dalam kondisi yang sesuai.
  • Selalu periksa kembali kelembaban di dalam desikator secara rutin dan pastikan agar tetap dalam kondisi yang sesuai. Anda juga bisa mengganti pengering udara di dalam desikator jika diperlukan.
  • Jangan menempatkan bahan atau sampel yang tidak cocok untuk disimpan di dalam desikator, seperti bahan yang sangat mudah terbakar atau bahan yang reaktif terhadap zat tertentu.
  • Jangan menggunakan desikator sebagai tempat penyimpanan untuk bahan kimia atau sampel yang sangat berbahaya atau racun.
  • Jangan mengubah suhu atau tekanan di dalam desikator tanpa memperhatikan petunjuk dan instruksi penggunaan yang benar.

Cara Kerja Desikator Laboratorium

Desikator laboratorium bekerja menggunakan prinsip menghilangkan kelembaban dari udara di dalamnya akibatnya bahan atau sampel yang disimpan di dalamnya tidak terpapar kelembaban yang berlebihan.

Desikator mempunyai dua komponen utama, yaitu badan desikator dan penutupnya. Keduanya dibuat dari bahan yang tahan lama dan juga tahan korosi. Biasanya, badan desikator dibuat dari bahan kaca ataupun plastik yang kuat, sementara penutup desikator bisa dibuat dari bahan yang sama atau bahan lain seperti aluminium atau baja tahan karat.

Di bagian dalam desikator, terdapat pengering udara seperti silika gel ataupun kalsium sulfat anhidrat yang berfungsi menyerap kelembaban dari udara di dalam desikator. Pengering udara ini umumnya diposisikan pada bagian bawah rak atau di bagian bawah desikator. Ketika desikator ditutup rapat, pengering udara tersebut akan menyerap kelembaban dari udara di dalamnya sehingga udara di dalam desikator menjadi kering dan tidak memiliki kelembaban yang berlebihan.

Saat bahan ataupun sampel diletakkan ke dalam desikator, udara yang terperangkap di dalam wadah tersebut akan segera dikeringkan oleh pengering udara di dalam desikator. Selama bahan atau sampel disimpan di dalam desikator, pengering udara akan terus menyerap kelembaban dari udara di dalamnya sehingga kelembaban di dalam desikator tetap terkontrol.

Ketika desikator dibuka, udara dari luar akan masuk ke dalam desikator. Karena udara di dalam desikator telah dikeringkan oleh pengering udara, udara dari luar yang masuk ke dalam desikator akan memiliki kelembaban yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk segera menutup kembali desikator setelah mengambil bahan atau sampel yang diperlukan agar kelembaban di dalam desikator tetap terkontrol dan tidak berlebihan.

Avatar
Rubah Merah Seorang Programer yang hobi menulis dan main game. Pengalaman lebih dari 10 tahun dalam dunia IT. Mengerjakan proyek local maupun internasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *