Tidak semua server pusat bisa disebut sebagai komputasi awan. Terdapat beberapa karakteristik yang membedakan sebuah sistem komputasi awan dengan sistem server terpusat. Menurut National Institute of Standards and Technology (NIST), terdapat 5 karakteristik yang membedakan komputasi awan dengan teknologi server terpusat.
Broad Network Access (BNA)
Salah satu karakteristik pertama sebuah komputasi awan adalah kemudahan akses dan jaringan yang luas. Sebuah komputasi awan dapat diakses oleh berbagai perangkat seperti tablet, smartphone, laptop dan sebagainya. Salah satu contoh Broad Network Access adalah Facebook dan Twitter.
Resource Pooling
Karakteristik kedua dari komputasi awan adalah Resource Pooling. Resource Pooling memberikan layanan Cloud kepada berbagai pelanggan dan bersifat dinamis tergantung kebutuhan dari para pelanggannya. Salah satu contoh adalah Google yang menjadi penyedia ratusan ribu server di seluruh dunia.
On-Demand Self Service
Karakteristik ketiga dari komputasi awan adalah On-Demand Self Service. Karakteristik ini memberikan keleluasaan kepada para pengguna untuk mengatur sendiri layanan yang ingin digunakan berdasarkan kebutuhannya tanpa harus berinteraksi secara langsung dengan penyedia layanan jasanya. Contohnya adalah Gmail dan sejenisnya.
Measured Service
Karakteristik keempat adalah Measured Service. Measured Service memungkinkan adanya layanan monitoring dan optimalisasi penggunaan sumber daya layanan yang sedang digunakan pengguna seperti tempat penyimpanan, pemrosesan data, bandwidth, dan masa akun yang aktif.
Sehingga para pengguna dapat mengetahui seberapa besar media penyimpanan yang telah digunakan. Salah satu contohnya adalah Dropbox.
Rapid Elasticity
Karakteristik terakhir dari komputasi awan adalah Rapid Elasticity atau fleksibilitas kapasitas layanan. Seorang pengguna dapat dengan mudah meminta untuk menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan sesuai kebutuhan para penggunanya. Sehingga layanan komputasi awan bisa menyesuaikan dengan para penggunanya.